![Sate Gebug, Cita Rasa Sate Khas Malang](https://koran-jakarta.com/images/article/phpacey1g_resized.jpg)
Sate Gebug, Cita Rasa Sate Khas Malang
![Sate Gebug, Cita Rasa Sate Khas Malang](https://koran-jakarta.com/images/article/phpacey1g_resized.jpg)
Sedangkan lonceng dibunyikan setiap ada pesanan, sehingga juru masak di samping luar langsung membakar sate. Hal itu bermula karena dahulu gedung sebelah warung sate gebug adalah kantor Polresta Malang, sehingga lonceng dipilih untuk mengalahkan suara bising dan agar tidak perlu berteriak-teriak.
SB/E-6
Sop, Soto, dan Rawon
"Pakai sop atau rawon ?" tanya Bu Cipto pada setiap pengunjung yang datang.
Selama ini makan sate identik dengan gaya "garingan". Sate dan bumbunya disantap tanpa kuah, hanya dengan nasi atau lontong. Namun banyak pelanggan warung Bu Cipto memilih cara menikmati sate yang berbeda.
Selain pelayanan dengan rasa kekeluargaan, rupanya banyak pengunjung menikmati sate bersama menu berkuah, seperti sop, rawon, dan soto. Gaya santap khas lauk dengan kuah ini layaknya menu "rumahan" dan sangat digemari pengunjung warung sate gebug.
Halaman Selanjutnya....
Komentar
()Muat lainnya