Sektor Pelayanan Kesehatan Perlu Perkuat Pertahanan Siber
Ilustrasi ancaman keamanan di sektor pelayanan kesehatan. Pusat-pusat layanan kesehatan perlu s melindungi data yang dimiliki setiap saat. Tujuannya untuk mencegah serangan siber yang menyerang jaringan rumah sakit dan mengambil data sensitif pasien.
JAKARTA - Industri layanan kesehatan digital di Indonesia telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir, terutama sejak pandemi ini dimulai. Misalnya, permintaan telemedis yang meningkat pesat selama pandemi, mendorong pemerintah meluncurkan layanan telemedisin nasional Covid-19 bekerja sama dengan 11 perusahaan rintisan layanan kesehatan digital.
Namun, kekhawatiran utama keamanan siber dalam telemedis adalah perlunya perlindungan ketat terhadap data sensitif pasien. Layanan telemedis telah memperluas kehadiran penyedia layanan kesehatan, yang sekaligus menjadikannya lebih rentan terhadap serangan siber.
"Hal ini meningkatkan peluang bagi peretas, yang berusaha menyusupi vendor telemedisin untuk mendapatkan akses ke informasi kesehatan pasien untuk tujuan pencurian identitas digital," ujar Associate Director ManageEngine, Karthick Chandra Sekar dalam keterangan tertulis Selasa (30/7).
Menurut Karthick, pusat-pusat pelayanan kesehatan harus melindungi data yang dimiliki setiap saat. Tujuannya untuk mencegah serangan siber yang menyerang jaringan rumah sakit dan mengambil data sensitif pasien.
"Penerobosan keamanan data tidak hanya menyebabkan penderitaan bagi pelanggan dan merugikan reputasi penyedia layanan kesehatan tersebut, tetapi juga akan membuat mereka mengalami kesulitan finansial," paparnya Karthick.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Komentar
()Muat lainnya