Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Sate Gebug, Cita Rasa Sate Khas Malang

Foto : koran jakarta/selocahyo basuki
A   A   A   Pengaturan Font

Bangunan kuno tersebut rupanya adalah bekas gardu listrik, yang kemudian menjadi dapur di dalam bangunan depot yang tidak terlalu luas itu. Kesan "vintage" semakin terasa dengan kehadiran jam dinding dan radio kuno di sudut-sudut ruangan.

Uniknya lagi, banyak pengunjung yang secara turun temurun menjadi pelanggan warung sate gebug. Oleh karena itu pelayanan diberikan langung oleh sang pemilik dengan sentuhan kekeluargaan, juga secara turun temurun.

"Pelanggan warung ini sudah datang sejak anak-anak, dan sekarang masih datang membawa anak-anaknya. Dengan melayani langsung, kita tahu kebiasaan pelanggan, mulai porsi nasi, sampai takaran gula dan kadar kehangatan minuman yang disukai. Karena terbiasa banyak pelanggan yang menolak dilayani karyawan," terang Bu Cipto.

Masih banyak ciri khas warung sate gebug yang menambah sensasi seru bersantap pengunjung. Mulai nasi yang diletakkan agak "bersandar" di sisi pinggir piring, hingga bunyi lonceng "kluntung" sebagai penanda bagi juru masak.

Menurut Bu Cipto, dengan posisi nasi yang hampir keluar dari piring, akan memudahkan pelanggan yang punya kebiasaan melepas daging dari tusuk sate dan menyantap daging dan nasi bersamaan dengan sendok.
Halaman Selanjutnya....

Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top