Reisa Ungkap Transformasi Rujukan Bantu Kurangi Beban Biaya Kesehatan
Foto: bnpb.go.idJuru bicara pemerintah, Reisa Broto Asmoro, menyatakan bahwa transformasi sistem layanan rujukan yang digalakkan pemerintah bisa membantu mengurangi beban negara dalam membayar biaya kesehatan.
"Ini merupakan langkah yang baik untuk meningkatkan akses layanan rujukan pada masyarakat Indonesia, dan mengurangi beban pembiayaan kesehatan," kata Reisa dalam Siaran Sehat yang diikuti di Jakarta, Senin (13/3).
Reisa menuturkan transformasi layanan rujukan merupakan sebuah upaya pemerintah, yang dalam implementasinya sudah terlihat nyata. Ia menilai transformasi pada layanan rujukan kini lebih terarah. Sebab transformasi pada layanan rujukan itu ditujukan untuk mencegah bertambahnya penderita penyakit yang menyebabkan kematian tertinggi di Indonesia, misalnya, penyakit jantung, stroke, kanker, dan ginjal.
Hal yang sama berlaku untuk mencegah keparahan akibat penyakit menular seperti infeksi Covid-19, tuberkulosis (TBC) maupun HIV dan AIDS.
"Jadi, meskipun masih banyak masyarakat yang mungkin melakukan pengobatan di luar negeri, kalau kita lihat sistem kesehatan di Indonesia sendiri, ini sebenarnya mampu mendeteksi, mendiagnosis, mengobati bahkan penyakit yang banyak atau prevalensinya sering terjadi di Indonesia," tutur dia
Reisa pun mengatakan dalam memperbaiki sebuah sistem, memang dibutuhkan waktu karena pasti ada beberapa layanan yang masih belum bisa dioptimalkan. Namun, pemerintah telah bersungguh-sungguh berusaha mewujudkan Indonesia yang sehat dan mencegah masyarakat menderita penyakit mengalami keparahan.
Reisa berharap adanya transformasi yang dilakukan pada layanan rujukan, masyarakat dapat lebih percaya untuk memilih berobat dengan menggunakan jasa tenaga kesehatan ataupun layanan pengobatan di dalam negeri.
"Sehingga kita sama-sama berharap dengan demikian, (masyarakat yang minat untuk melakukan) pengobatan ke luar negeri bisa berkurang jumlahnya. Kemudian juga meningkatkan mutunya. Bagaimana mutu kesehatan menjadi baik, ada akreditasi dan penjangkauan mutu yang berkelanjutan," ucap Reisa yang juga menjabat sebagai Duta Adaptasi Kebiasaan Baru dan Plt Sekretaris Direktorat Pelayanan Kesehatan Kemenkes itu. Ant/I-1
Berita Trending
- 1 Ini yang Dilakukan Pemkot Jaksel untuk Jaga Stabilitas Harga Bahan Pokok Jelang Natal
- 2 Kemendagri Minta Pemkab Bangka dan Pemkot Pangkalpinang Siapkan Anggaran Pilkada Ulang Lewat APBD
- 3 Natal Membangun Persaudaraan
- 4 Gelar Graduation Development Program Singapore 2024, MTM Fasilitasi Masa Depan Lebih Baik untuk Pekerja Migran
- 5 Gara-gara Perkawinan Sedarah, Monyet Salju Jepang di Australia akan Dimusnahkan
Berita Terkini
- Mengasah Bakat, Ratusan Murid Sekolah Indonesia Kuala Lumpur Ikut Pentas Seni 2024
- Pelatih Kim Sang-sik Prediksi Vietnam Tak Akan Mudah Atasi Indonesia
- Gawat, Wabah Kolera Tewaskan 60 Orang di Sudan Selatan
- Kesetaraan Gender di Sektor Hankam Hasilkan Perdamaian Baik
- Pemakzulan Presiden Yoon Picu Kekhawatiran Atas Kesiapan Militer Korsel Hadapi Ancaman Korut