Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Refleksi Elitisme dan Polarisasi di Pedesaan yang Kerap Tak Tampak

Foto : ANTARA/Adwit B Pramono

Desa Marinsow, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Likupang, Minahasa Utara, Sulawesi Utara.

A   A   A   Pengaturan Font

Dalam sebuah riset lapangan yang yang saya lakukan di salah satu desa di Kalimantan Selatan pada tahun 2022, sumber daya yang diakses oleh desa justru lebih banyak dinikmati oleh kepala desa dan lingkaran terdekatnya, termasuk aparat desa. Tak heran jika fasilitas pembangunan dan bantuan sosial yang datang seringkali hanya dinikmati oleh keluarga dan pendukung kepala desa.

Pola akses yang tidak adil ini berimplikasi pada rasa acuh dari masyarakat terhadap segala sumber daya yang dimiliki desa. Ide otonomi desa melalui adanya akses atas sumber daya justru menjadi sarana bagi elit desa, khususnya kepala desa, untuk memperkuat posisinya di desa.

Jika kepala desa sudah memiliki basis massa dan kekuatan politik di desa, maka kepala desa mampu membangun jaringan ke atas dengan para elit politik di level supra-desa, dan lebih jauh lagi, jaringan elitisme ini bisa turut serta memengaruhi praktik politik di level pusat.

Fenomena aktivisme kepala desa di Jakarta telah menunjukkan ternyata kepala desa memiliki kekuatan yang lebih besar dari yang kita bayangkan. Selain mampu mendominasi diskursus terkait desa, kepala desa juga mampu memperluas jaringannya hingga mengintervensi pola relasi desa-negara dalam ruang yang lebih setara.The Conversation

Faiz Kasyfilham, Peneliti, Universitas Gadjah Mada
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top