Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Mengagetkan, Polisi Ekuador Gerebek Kedubes Meksiko Tangkap Mantan Wapres yang Telah Diberi Suaka Politik

Foto : ANTARA/X/@lopezobrador

Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador.

A   A   A   Pengaturan Font

Bogota - Polisi Ekuador menggerebek Kedutaan Besar Meksiko di Quito untuk menangkap mantan Wakil Presiden Jorge Glas, yang telah diberikan suaka politik oleh Meksiko, menurut laporan media lokal, Sabtu.

Dalam laporan itu, polisi memasuki Kedutaan Besar Meksiko di Quito dan menahan Glas meski ada pengumuman dari Meksiko untuk memberinya suaka politik.

Kepala Bidang Politik Kedutaan Besar Meksiko Roberto Canseco kepada wartawan mengatakan pihaknya mengecam penggerebekan tersebut dan menyatakan bahwa polisi Ekuador memasuki kedutaan secara paksa dan menyerang stafnya.

"Ini benar-benar tidak dapat diterima, dan ini benar-benar biadab. Kami prihatin dengan keselamatan Glas," kata Canseco.

Meksiko telah memutuskan hubungan diplomatik dengan Ekuador yang menegaskan insiden itu sebagai pelanggaran terhadap kedaulatan nasional.

Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador menyebut campur tangan polisi Ekuador ke kedutaan sebagai pelanggaran kedaulatan Meksiko.

Menurut dia, hal ini merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional dan kedaulatan Meksiko.

"Oleh karena itu saya menginstruksikan menteri luar negeri kita untuk mengeluarkan pernyataan mengenai tindakan otoriter ini, menindak secara hukum, dan segera menyatakan penangguhan hubungan diplomatik dengan pemerintah Ekuador," tulis Obrador pada akun media sosial X.

Sejak 17 Desember 2023, Glas mencari perlindungan di Kedutaan Besar Meksiko untuk menghindari hukuman penjara atas dua tuduhan korupsi.

Perselisihan antara kedua negara meningkat menyusul penolakan pemerintah Meksiko untuk mengizinkan otoritas Ekuador memasuki negara tersebut untuk menangkap Glas.

Pada Jumat (5/4), pemerintah Ekuador menyatakan Duta Besar Meksiko Raquel Serur Smeke sebagai "persona non grata," atau orang yang tidak diizinkan masuk ke negaranya, dan telah memerintahkan Smeke untuk pergi pada Kamis (4/4).

Langkah tersebut dilakukan setelah pernyataan baru-baru ini oleh Presiden Obrador, yang menyatakan Daniel Noboa memenangi pemilihan presiden Ekuador, karena pembunuhan calon Fernando Villavicencio.

Menanggapi tindakan tersebut, Kementerian Luar Negeri Meksiko menyesalkan deklarasi persona non grata kepada Duta Besar Smeke, dan mengecam gangguan nyata terhadap Kedutaan Besar Meksiko.

Dalam siaran persnya, Kementerian Luar Negeri Meksiko mengumumkan pemerintahnya telah memutuskan untuk memberikan suaka politik kepada Glas.

Pihaknya mengatakan keputusan tersebut akan dikomunikasikan secara resmi kepada pihak berwenang Ekuador, bersamaan dengan permintaan agar mereka memberikan Glas jaminan keamanan sesuai dengan Konvensi Suaka Diplomatik tahun 1954.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top