Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Jum'at, 15 Apr 2022, 13:15 WIB

Raih Penghargaan Internasional! Ini 2 Film Horror Indonesia Sarat Budaya Lokal yang Tayang Pekan Ini!

Film "Tutuge".

Foto: Instagram | @tutugeofficial

Para pencipta film di tanah air kembali menunjukkan karya terbaiknya setelah sekian lama harus rehat akibat pandemi covid-19 yang menyerang dunia. Dua film horror Indonesia tayang bersamaan pada 14 April 2022 di bioskop seluruh Indonesia.

Keduanya berjudul "Tutuge" dan "Walking Dead Tomate". Tak seperti film horror pada umumnya, dua film tersebut sama-sama mengangkat kearifan lokal dari 2 wilayah yang kental dengan budayanya.

Film "Tutuge" mengambil kisah dari budaya Bali. Film yang diproduksi oleh Tiga Sinergi ini, tak hanya menampilkan sisi kemistisan pada ceritanya, tetapi juga memainkan drama psikologi di dalamnya.

Virlanwana Langgong selaku sutradara film ini menyebut, "Tutuge" adalah wadah untuk menyampaikan pesan moral tentang pengampunan, pencarian jati diri dan penebusan kesalahan yang dirangkum dalam indahnya budaya Bali.

Dalam bahasa Bali, "Tutuge" artinya sebuah perasaan seperti sedang diikuti oleh jin atau makhluk halus.

Tak hanya mengangkat budaya Bali, film ini juga mengikutsertakan pemeran baru yang berasal dari Bali untuk terlibat dalam "Tutuge". Mereka adalah Langlang Buana, Komang Suendra, Nina Tutachi dan Made Devi Ranita Ningtara.

Uniknya, film ini telah diproduksi sejak 2020 lalu. Bahkan, film "Tutuge" telah meraih banyak penghargaan di tahun 2021.

Penghargaan yang diraih film ini meliputi, "Best Horror Feature" dari Europe Independent Movie Festival dan World Film Carnival Singapore, "Best International Feature Film" dari Hollywood International Golden Age Festival, serta "Best Cinematography Film" dari Art Film Awards.

Selain itu, film ini juga mendapat penghargaan "Best Horror Film" dari Andromeda Film Festival dan "Best Foreign Feature Film" dari Horror Bowl Movie Awards.

Sementara film kedua, "Walking Dead Tomate" berasal dari Toraja, Sulawesi Selatan. Film yang disutradarai oleh Ekadi Katili ini menyoroti tradisi Ma'nene atau pembersihan jenazah leluhur yang masih lekat di masyarakat Toraja.

Dalam bahasa Toraja, Tomate artinya adalah orang mati. Sementara Walking Dead yang artinya mayat berjalan, merupakan bagian dari cerita yang membudaya di masyarakat Toraja. Film dengan durasi 80 menit ini dibintangi oleh Iqbal Perdana, Yulinar Arief, Aga Dirgantara, Debby Astuti, dan Zulkifli Gani Ottoh.

Tak hanya memberikan gambaran tentang tradisi unik di Toraja, film ini juga dibuat untuk memberi peringatan pada oknum yang suka mengambil kesempatan dalam kesempitan di kuburan Toraja.

Berdasarkan penuturan Ekadi sebagai sutradara, banyak oknum yang melakukan tindak kejahatan dengan mencuri perhiasan, tengkorak atau hal-hal bernilai yang ada pada jenazah leluhur suku Toraja. Bahkan, ada pula jenazah leluhur yang dicuri dan dijual hingga ke situs luar negeri.

Menurut penuturan warga dan kepercayaan setempat, pelaku pencurian tersebut hidupnya tidak akan tenang dan selalu digentayangi arwah leluhur. Cerita inilah yang kemudian mendasari film "Walking Dead Tomate".

Redaktur: Fiter Bagus

Penulis: Rizqa Fajria

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.