Koran-jakarta.com || Rabu, 29 Jun 2022, 18:35 WIB

Kabar Baik! Pasien Lupus Punya Harapan Hidup dan Pengobatan Baru Sebab Peneliti Temukan Fakta Ini

  • Pengobatan
  • Autoimun
  • Penyakit Lupus

Lupus adalah penyakit autoimun genetik yang menyerang lebih dari 5 juta orang di seluruh dunia. Penyakit ini merupakan kondisi kronis yang melemahkan tubuh dan terkadang fatal bagi penderitanya.

Kabar Baik! Pasien Lupus Punya Harapan Hidup dan Pengobatan Baru Sebab Peneliti Temukan Fakta Ini

Ket. Ilustrasi kabar baik untuk pasien Lupus.

Doc: laboratoriosaolucas.com.br Kabar Baik! Pasien Lupus Punya Harapan Hidup dan Pengobatan Baru Sebab Peneliti Temukan Fakta Ini

Hampir 90 persen orang yang terkena penyakit Lupus adalah perempuan. Gejalanya berupa kerontokan rambut, masalah kognitif, ruam, nyeri sendi, dan gejala lainnya.

Dalam sebuah jurnal yang dipublikasi Nature, peneliti akhirnya dapat menemukan penyebab dari penyakit yang masih belum ditemukan obatnya hingga sekarang ini.

Lupus ternyata disebabkan oleh sebuah sel genetik yang disebut TLR7. Gen ini bermutasi dan menjadi mudah diaktifkan dengan mengikat sel darah dan menipu sistem kekebalan tubuh untuk menyerang sel-sel yang sehat.

Penemuan ini berasal dari diagnosis pada seorang anak perempuan di Spanyol yang menderita Lupus parah di usia 7 tahun. Tim medis yang menangani pasien ini mengidentifikasi adanya mutasi gen TLR7 yang menyebabkan penyakit autoimun yang diderita menjadi semakin parah.

Untuk membuktikan temuan ini, peneliti juga melakukan pengeditan gen dan melakukan uji coba ke tikus. Mereka mengembangkan penyakit autoimun parah ke tikus melalui gen TLR7 dari manusia ke tikus.

Temuan ini pun membuktikan bahwa sel TLR7 tersebut menjadi penyebab utama penyakit Lupus. Hal ini kemudian membuat tim medis merubah sistem pengobatan penyakit autoimun ini dengan menargetkan pada sel TLR7.

Selain itu, penemuan ini juga sekaligus menjelaskan kenapa penyakit Lupus lebih sering menyerang perempuan. Dalam IFL Science, peneliti Institut Francis Crick sekaligus penulis jurnal tersebut, Carola Vinuesa, menyatakan bahwa sel TLR7 memang berada di kromosom X.

Kromosom X adalah sel yang memegang peran penting dalam menentukan jenis kelamin manusia. Perempuan memiliki lebih banyak sel TLR7 pemicu Lupus di tubuhnya karena perempuan memiliki 2 kromosom X.

Peningkatan aktivitas sel TLR7 tentunya akan sangat merugikan perempuan dan lebih mungkin memicu penyakit.

Meski begitu, tim medis dari Institut Francis Crick kini tengah mengembangkan obat baru yang menargetkan sel TLR7 dengan protein yang mampu bekerja di jalur yang sama.

Mereka berharap, obat ini dapat menjadi terapi potensial bagi para penderita Lupus dan mungkin beberapa penyakit autoimun lainnya seperti radang sendi kronis (Rheumatoid Arthritis) dan radang otot dan kulit kronis (dermatomiositis).

Dalam IFL Science, Vinuesa menyebut bahwa pengerjaan obat ini sedang dalam tahap penyempurnaan. Pengobatan pasien Lupus yang memberi harapan hidup lebih lama ini, tinggal menunggu waktu perilisan.

Like, Comment, or Share:

Tulisan Lainnya dari Rizqa Fajria

Artikel Terkait