PUPR: Inovasi Teknologi Penting Wujudkan Rumah Layak Huni bagi MBR
Pekerja melanjutkan pembangunan rumah subsidi di Padang Pariaman, Sumatera Barat, Minggu (25/8/2024). Data Kementerian PUPR, program subsidi perumahan melalui fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) yang mencapai 166 ribu unit tahun ini telah habis dialokasikan, namun direncanakan akan ditambah pada September 2024.
Foto: ANTARA/Iggoy el FitraJAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Perumahan menekankan pentingnya inovasi teknologi dalam rangka mewujudkan rumah layak huni dan terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah atau MBR.
"Tantangan mewujudkan pembangunan rumah terjangkau dan layak huni untuk masyarakat berpenghasilan rendah dengan berbagai gambaran serta situasi dan tantangan, menurut saya ke depan ini menuntut inovasi teknologi," ujar Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto dalam seminar daring di Jakarta, Senin (26/8).
Iwan mengatakan bahwa beberapa penghargaan rekor dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) yang diperoleh Direktorat Jenderal Perumahan bagian dari upaya untuk melakukan terobosan-terobosan bagaimana menciptakan teknologi untuk rumah.
"Kalau saya menganut prinsip itu BMW (biaya, mutu, dan waktu), bagaimana biaya yang dihasilkan itu sebisa semurah mungkin baik di material bangunan, struktur, metode konstruksi harus terus kita inovasi dengan menggunakan bahan-bahan seperti bahan yang tidak termanfaatkan, prinsiplean construction, dan sebagainya. Jadi kalau ada rekor misalnya bangunan tercepat sebenarnya itu berupaya melakukan efisiensi terhadap waktu," katanya.
Kemudian terkait dengan mutu, pembangunan rumah sekalipun dengan bantuan rumah MBR, Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), dan sebagainya apalagi ada intervensi dari pemerintah harus dipastikan keandalannya.
"Karena itu ada dua hal prinsip yang saya tekankan mulai akhir-akhir ini, yakni rumah yang dibangun di seluruh wilayah Indonesia dengan mekanisme apa pun, saat ini keputusan menterinya (kepmen) sedang kami buat, harus menganut prinsip yang pertama andal terutama dari aspek ketahanan gempa dan kedua memasukkan aspekgreenatau ramah lingkungan," kata Iwan.
Lalu mengenai waktu, bagaimana untuk bisa melakukan konstruksi lebih cepat. Lebih cepat ini berpengaruh terhadap fungsi biaya dan lebih cepat untuk dapat dihasilkan.
"Ini menjadi tantangan kita untuk terus memajukan teknologi ini dengan tujuan utamanya adalah menghasilkan biaya yang lebih murah, mutu yang lebih baik, dan waktu lebih cepat. Ini tantangan tiga juta rumah ke depan akan bisa kita jawab apabila salah satu inovasi ini bisa kita lakukan, yakni inovasi teknologi," kata Iwanpula.
Sebagai informasi, Kementerian PUPR menggelar Peringatan Hari Perumahan Nasional (Hapernas) XVI Tahun 2024 sekaligus mengenang jasa Bung Hatta atas berbagai pemikiran dan semangat untuk perumahan bagi masyarakat Indonesia.
Tema yang diangkat dalam Hapernas XVI ini adalah "Digitalisasi Perumahan" sebagai bentuk penerapan teknologi digital pada sektor perumahan, guna meningkatkan efisiensi, kenyamanan, dan keamanan dalam manajemen dan pengelolaan properti perumahan serta dapat memberikan pengalaman yang lebih baik bagi masyarakat.
Menteri PUPRBasuki Hadimuljono mengungkapkan penerapan teknologi digital penting untuk meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan properti perumahan.
Pemerintah terus mendorong pemanfaatan teknologi dalam pembangunan rumah layak huni bagi masyarakat. Selain teknologi rumah tahan gempa, pemerintah juga ingin teknologi digital di gunakan untuk memantau kegiatan pembangunan ataupun memantau rumah yang ditempati.
Peringatan Hari Perumahan Nasional (Hapernas) diperingati setiap tanggal 25 Agustus menjadi momentum bagi segenap pemangku kepentingan untuk saling sinergi dalam pembangunan dan penyediaan perumahan bagi masyarakat Indonesia. Semangat Hapernas terinspirasi dari pesan Bung Hatta dalam Kongres Perumahan Rakyat Sehat Tahun 1950, "Cita-cita untuk terselenggaranya kebutuhan perumahan rakyat bukan mustahil apabila kita sungguh-sungguh mau dengan penuh kepercayaan, semua pasti bisa!" katanya lagi.
Redaktur: Lili Lestari
Penulis: Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Indonesia Tunda Peluncuran Komitmen Iklim Terbaru di COP29 Azerbaijan
- 2 Sejumlah Negara Masih Terpecah soal Penyediaan Dana Iklim
- 3 Ini Kata Pengamat Soal Wacana Terowongan Penghubung Trenggalek ke Tulungagung
- 4 Penerima LPDP Harus Berkontribusi untuk Negeri
- 5 Ini yang Dilakukan Kemnaker untuk Mendukung Industri Musik
Berita Terkini
- KPU RI Targetkan Partisipasi Pemilih Pilkada 2024 Sekitar 82 Persen
- Program Bumi Berdaya Pacu Daya Saing SDM
- Sampah Hasil Pendakian di Gunung Rinjani Capai 31 Ton
- COP29 Diperpanjang, Negara Miskin Tolak Tawaran 250 Miliar Dollar AS
- Belanda Pertama Kali Melaju ke Final Piala Davis Usai Kalahkan Jerman