Potensi Tekanan Masih Terbuka
Foto: istimewaJakarta - Penguatan rupiah sepanjang pekan ini diperkirakan berlangsung sementara. Potensi tekanan rupiah masih terbuka mengingat bank sentral AS (The Fed) memberi sinyal kuat untuk menaikkan suku bunga acuannya pada tahun ini sebanyak tiga kali, yang dimulai pada Maret ini.
"Ketua The Fed Jerome Powell percaya dengan menaikkan suku bunga maka produk domestik bruto (PDB) Amerika Serikat akan naik, pernyataan itu memeicu aliran dana masuk ke AS sehingga akan mendorong dollar AS terapresiasi," kata Analis Danareksa Sekuritas Lucky Bayu Purnomo di Jakarta, Selasa (13/3).
Seperti diketahui, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, kemarin sore, menguat 11 poin dari sehari sebelumnya menjadi 13.735 rupiah per dollar AS. Namun, penguatan itu diperkirakan masih terbatas di tengah kekhawatiran pasar terhadap kuatnya peluang The Fed untuk menaikan suku bunga pada Maret ini.
Chief Market Strategist FXTM, Hussein Sayed mengatakan rupiah menguat seiring sejumlah data ekonomi Indonesia dijadwalkan akan dirilis pada pekan ini, termasukdata neraca perdagangan yang memberi isyarat mengenai momentum ekonomi domestik.
Ant/E-10
Redaktur: Muchamad Ismail
Penulis: Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Kepala Otorita IKN Pastikan Anggaran untuk IKN Tidak Dipangkas, tapi Akan Lapor Menkeu
- 2 Presiden Prabowo Pastikan Pembangunan IKN Akan Terus Berlanjut hingga 2029
- 3 SPMB Harus Lebih Fleksibel daripada PPDB
- 4 Danantara Jadi Katalis Perekonomian Nasional, Asalkan...
- 5 Polemik Pagar Laut, DPR akan Panggil KKP