Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Jumat, 07 Feb 2025, 01:00 WIB

USAID Tarik Dukungan, Badan Migrasi PBB Setop Operasi di Kongo

Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID)

Foto: istimewa

Markas PBB – Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) secara resmi menangguhkan pendanaannya untuk operasi kemanusiaan di Republik Demokratik Kongo (RD Kongo). Keputusan ini berdampak langsung pada berbagai program bantuan, termasuk yang dikelola oleh Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM), badan migrasi PBB.

IOM terpaksa menghentikan kegiatan di Kongo bersama banyak mitra lainnya PBB yang terdampak akibat penghentian sementara aktivitas USAID.

"Saya baru saja diberitahu bahwa banyak mitra, termasuk IOM yang merupakan mitra utama kami, harus berhenti bekerja akibat penghentian operasional USAID," ujar Wakil Kepala Misi Stabilisasi PBB di DRC (MONUSCO) Vivian van de Perre pada Rabu (5/2).

Seperti dikutip dari Antara, Presiden AS Donald Trump sebelumnya mengeluarkan perintah eksekutif yang menangguhkan seluruh bantuan luar negeri selama 90 hari sejak 20 Januari, sebagai bagian dari peninjauan kembali komitmen keuangan AS di luar negeri sesuai dengan kebijakan "America First" yang diusung pemerintahannya.

Pada Senin (3/2), Trump menunjuk Menteri Luar Negeri Marco Rubio sebagai kepala sementara USAID. Rubio kemudian memberi tahu Kongres AS bahwa sedang dilakukan peninjauan terhadap aktivitas bantuan luar negeri USAID dengan kemungkinan reorganisasi.

Saat ini, situs resmi USAID mencantumkan bahwa seluruh pegawai tetap USAID akan ditempatkan dalam cuti administratif secara global mulai 7 Februari, kecuali mereka yang bertanggung jawab atas "fungsi misi yang krusial, kepemimpinan inti, dan program yang ditunjuk secara khusus."

Miliarder dan pengusaha AS Elon Musk, yang memimpin Departemen Efisiensi Pemerintahan AS (DOGE), sebelumnya menyatakan bahwa Trump telah menyetujui pembubaran USAID.

Musk menyebut badan tersebut sebagai "organisasi kriminal" yang "harus dihapuskan."

Kekerasan Meluas

Saat ini, Republik Demokratik Kongo (RD Kongo) tengah menghadapi situasi keamanan yang memburuk, terutama di wilayah timur negara tersebut. Sekitar 2.900 orang tewas dalam bentrokan hebat antara pemberontak M23 dan pasukan RD Kongo di kota Goma, bagian timur negara itu, menurut seorang pejabat PBB.

“Sejauh ini, 2.000 jenazah telah dikumpulkan dari jalan-jalan Goma dalam beberapa hari terakhir dan 900 jenazah masih berada di kamar mayat rumah sakit Goma," kata Wakil Kepala misi PBB di Kongo, Vivian van de Perre, dalam konferensi video.

Redaktur: Andreas Chaniago

Penulis: Selocahyo Basoeki Utomo S

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.