Pemilihan Ferry Paulus sebagai Dirut PT LIB Tidak Tepat
Berikan Keterangan I Direktur Olahraga Persija Jakarta Ferry Paulus memberikan keterangan saat konferensi pers Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Liga Indonesia Baru (LIB) di Jakarta, Selasa (15/11). PT LIB mengukuhkan Ferry Paulus menjadi direktur utama dan Munafri Arifuddin sebagai direktur.
Foto: ANTARA/Sulthony HasanuddinJAKARTA - Terpilihnya Ferry Paulus sebagai Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) dinilai sangat tidak tepat. Hal tersebut diungkap pengamat sepak bola nasional, Mohamad Kusnaeni. Bung Kus, panggilan akrab Mohamad Kusnaeni, memandang LIB seharusnya mengambil eksekutif profesional dari luar. Apalagi Ferry punya latar belakang sebagai pemegang saham klub, Persija.
"Ini memberi kesan PSSI kurang merespons harapan publik, untuk melihat terjadinya perubahan dan regenerasi. Ferry berpengalaman, tetapi waktunya kurang pas," ujar Bung Kus, Kamis (17/11). Saat LIB dipimpin profesional netral sebagai direktur utama, hasilnya cukup baik. Performa LIB di tangan Akhmad Hadian Lukita terlihat maju, terlepas dari tragedi Kanjuruhan.
"Pak Lukita bukan orang bola, tetapi dengan kualitas kepemimpinan dan kemampuan manajerialnya, terbukti bisa mengelola LIB dengan baik. LIB seharusnya bisa mengambil eksekutif dari mantan bankir atau bos BUMN, supaya lebih maju dan visioner," sambungnya.
- Baca Juga: Liverpool Jaga Posisi di Puncak Klasemen
- Baca Juga: Borneo FC Tandang ke Hanoi Tanpa Mariano Peralta
Namun sebagai badan usaha, susunan komisaris dan direksi LIB tidak akan jauh dari para pemegang sahamnya, yaitu klub Liga 1. Ditambah sedikit saham yang dimiliki PSSI.
"Untuk susunan komisaris enggak masalah karena itu mewakili klub. Apalagi ada Ponaryo Astaman yang termasuk generasi baru pengelola klub, dengan pikiran maju," jelasnya.
"Terlepas dari tragedi Kanjuruhan, LIB di tangan Lukita itu cukup baik performanya. Cukup bagus, di mana dia paham tentang bisnis. Paham tentang atmosfer kompetisi yang baik dan berhasil mereka bangun. Tapi, kemudian tercoreng terjadinya tragedi Kanjuruhan," sambungnya.
Dia menyayangkan pilihan LIB yang tidak meneruskan momentum untuk menyerahkan tongkat kepemimpinan kepada tenaga profesional. Ferry sendiri mengaku hanya akan menempati posisi tersebut untuk sementara, yakni selama dua atau tiga bulan. Karena itu, Bung Kus berharap ke depan LIB bisa kembali dipimpin oleh tenaga profesional.
"Mudah-mudahan itu benar-benar menjadi komitmen bersama. Karena LIB butuh orang-orang profesional yang bisa mengelola secara profesional. Jadi, jangan lagi berasal dari orang-orang lingkaran internal klub. Yang akhirnya keputusannya itu bolak-balik dipertanyakan dan dicurigai," ujarnya.
- Baca Juga: Carlos Pena: Persija Kini Bidik Empat Besar
- Baca Juga: Putus Tren Negatif, Arema FC Kalahkan Bali United
"Jadi ke depan, LIB sebaiknya menunjuk eksekutif yang betul-betul punya latar belakang profesional, nonpartisan dan netral. Karena itu, satu-satunya cara untuk membuat iklim kompetisi, iklim industrinya jadi kondusif," tandasnya. ben/G-1
Berita Trending
- 1 Presiden Prabowo Meminta TNI dan Polri Hindarkan Indonesia jadi Negara yang Gagal
- 2 Rilis Poster Baru, Film Horor Pabrik Gula Akan Tayang Lebaran 2025
- 3 Lestari Moerdijat: Tata Kelola Pemerintahan Daerah yang Inklusif Harus Segera Diwujudkan
- 4 Tayang 6 Februari 2025, Film Petaka Gunung Gede Angkat Kisah Nyata yang Sempat Viral
- 5 Majukan Ekosistem Digital Indonesia, Diperlukan Kolaborasi Pemerintah dan Masyarakat
Berita Terkini
- Carlos Pena: Persija Kini Bidik Empat Besar
- Mantap! DPR Setujui Naturalisasi Romeny, Geypens, dan Markx
- Dukung Ketahanan Pangan, Pemkot Bengkulu Usulkan 15 Ton Benih Padi
- Pemprov DKI: Beli Elpiji 3 Kg Pakai KTP untuk Antisipasi Penyalahgunaan
- Pengecer Minta Pertamina Beri Harga Khusus Gas 3 Kg agar Tetap Untung