Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Hama Tanaman

Pemerintah Harus Mengganti Kerugian Petani akibat Serangan Hama

Foto : KORAN JAKARTA/SELOCAHYO

Kepala Dusun Kaliwangon, Desa Dero, Kecamatan Beringin, Ngawi, Jawa timur, sekaligus Ketua Kelompok Tani “Rukun Makmur”, Sukardi, menunjukkan salah satu lubang persembunyian tikus di lahan miliknya.

A   A   A   Pengaturan Font

NGAWI - Hama tikus sawah yang cepat berkembang biak serta memiliki daya rusak yang cukup tinggi menempatkannya sebagai ancaman pada setiap pertanaman. Kerusakan tanaman karena mereka menyerang tanaman sejak di pertanaman hingga menjelang panen.

Oleh sebab itu, upaya pengendalian untuk menekan populasi tikus harus dilakukan terus-menerus mulai dari saat pratanam hingga menjelang panen dengan menggunakan berbagai teknik secara terpadu. Peran serta dan kerja sama masyarakat/kelompok tani, penentu kebijakan dan tokoh masyarakat juga diperlukan selama proses pengendalian hama tikus.

Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Bringin, Ngawi, Rahayu Jamaratih, mengatakan pihaknya telah melakukan berbagai upaya dan sosialisi untuk mengendalikan hama tikus di wilayah itu.

Menurut dia, petani telah melakukan berbagai cara mulai gerilya di malam hari, melepas burung hantu, dan sebagainya, tapi serangan tikus terus berlanjut hingga musim panen.

"Ada bantuan amunisi (obat tikus) tujuannya menstimulasi petani, untuk melakukan pengendalian bersama-sama sebelum tanaman sampai masa primordial 55 hari. Kita sampaikan pada poktan (kelompok tani) bahwa pengendalian tidak boleh ada jedanya," kata Rahayu.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top