Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Pekalongan Luncurkan Program "One Day One Egg" Prevalensi "Stunting"

Foto : ANTARA/HO-Humas Kota Pekalongan

Petugas Dinas Sosial, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Kota Pekalongan sedang memberikan beberapa biji telur pada orang tua balita, Rabu (11/10).

A   A   A   Pengaturan Font

"Nantinya, seluruh organisasi perangkat daerah dan pembina kelurahan sebagai penanggung jawab terhadap binaan kelurahan masing-masing untuk memberikan donasi telur pada baduta (bayi bawah dua tahun) atau ibu hamil berisiko stunting."

PEKALONGAN -- Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, meluncurkan program "one day one egg (satu hari satu telur)" untuk menurunkan prevalensi kasus stunting di daerah itu.

Kepala Dinas Sosial, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Kota Pekalongan Yos Rosyidi di Pekalongan, Rabu, mengatakan bahwa peluncuran program ini sebagai tindak lanjut dari komitmen aparatur sipil negara sebagai wujud aksi nyata program penurunan angka stunting pada September 2023.

"Nantinya, seluruh organisasi perangkat daerah dan pembina kelurahan sebagai penanggung jawab terhadap binaan kelurahan masing-masing untuk memberikan donasi telur pada baduta (bayi bawah dua tahun) atau ibu hamil berisiko stunting," katanya.

Ia yang didampingi Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Indria Susanti mengatakan kegiatan donasi telur pada ibu hamil dan baduta ini akan disalurkan setiap hari Jumat.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, pada Juli 2023 ada sekitar 300 baduta dan 1.500 bayi di bawah lima tahun berisiko stunting.

"Akan tetapi, dengan adanya sinergi gotong royong anta lembaga. Kami berharap percepatan penurunan kasus stunting bisa cepat dan tepat sasaran," katanya.

Dikatakan, selain meluncurkan program "one day one egg", pemkot juga menggencarkan kampanye program gerakan bapak/bunda asuh anak stunting.

"Melalui program gerakan bapak/bunda asuh anak stunting ini diharapkan mampu memberi ruang bagi para pemangku kepentingan untuk bisa berkontribusi dalam percepatan penurunan kasus stunting di daerah," katanya.


Redaktur : -
Penulis : Antara, Sujar

Komentar

Komentar
()

Top