Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sejarah Asia

“Pax Mongolika", Masa Damai yang Melahirkan Kemajuan

Foto : afp/ BYAMBASUREN BYAMBA
A   A   A   Pengaturan Font

Rempah-rempah, sutra, logam mulia, bahan mentah dipertukarkan melalui jaringan perdagangan. Populasi kota berkembang, dan kota-kota tersebut menjadi pusat seni dan budaya perkotaan. Sebagian besar bangsa Mongol menerapkan toleransi beragama, sehingga kota-kota tersebut menjadi tempat meleburnya kepercayaan.

Tempat-tempat seperti Samarkand (Uzbekistan modern) adalah pusat pembelajaran dan gudang pengetahuan. Kota tidak hanya merupakan pasar barang tetapi juga tempat pertukaran ide dan inovasi. Uang kertas, percetakan, tagihan kredit, bubuk mesiu, kompas, dan teknologi lainnya menyebar dari Timur ke Barat.

Sementara perdagangan yang berkembang mendorong munculnya institusi-institusi baru seperti perbankan dan asuransi. Pada akhir abad ke-13, bangsa Mongol telah membuat perjanjian dengan Republik Genoa. Orang Genoa pun mendirikan Kaffa, sebuah kota pelabuhan di Kota Hitam.

Melalui Kaffa, orang Genoa memonopoli barang-barang yang diperdagangkan dari Timur. Melalui mereka, dan kemudian saingan mereka, Venesia, sebagian besar produk dan teknologi Asia diperkenalkan kembali ke Eropa. Hal ini akan meletakkan dasar bagi Renaisans Italia. hay/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top