“Pax Mongolika", Masa Damai yang Melahirkan Kemajuan
Puncak kejayaan sebagian besar negara imperial ditandai dengan periode hegemoni, persatuan, dan perdamaian. Kondisi-kondisi ini sering kali mengakibatkan ekspansi kekaisaran ke wilayah-wilayah yang secara formal merdeka.
Calgacus, pemimpin Caledonian (Skotlandia kuno) yang terkenal mengatakan, "Mereka membuat gurun dan menyebutnya damai." Hal ini mengacu tentang apa yang disebut Pax Romana, sebuah perioda aman damai dan makmur di bawah kekaisaran Romawi.
Dalam hal ini, bangsa Mongol tidak berbeda dengan bangsa Romawi atau Dinasti Han sebelum mereka atau para penguasa kekaisaran di kemudian hari. Ada banyak upaya juga untuk mempertahankan kondisi yang bisa disebut dengan Pax Mongolika (Pax Mongolica).
Namun perdamaian dan stabilitas merupakan keuntungan bagi perjalanan jarak jauh dan perdagangan. Selama hampir tiga ratus tahun, bangsa Mongol membangun infrastruktur yang meremajakan jaringan perdagangan Jalur Sutra lama yang menghubungkan Timur dan Barat.
Selama periode Romawi dan Dinasti Han, terdapat banyak bukti berkembangnya perdagangan lintas benua. Jalur perdagangan yang sama ini bahkan memfasilitasi penyebaran agama Buddha, Hindu, Yudaisme, Islam, dan Kristen.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya