Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Senin, 09 Des 2024, 00:20 WIB

Meningkat Potensi Konflik Maritim dengan Tiongkok, Filipina Ancam Kirim Kapal Perang ke LTS

Ilustrasi KRI Butana-878 dan kapal perang Angkatan Laut Filipina BRP Artemio Ricarte (PS37) berpatroli bersama di perairan perbatasan RI-Filipina di Laut Sulawesi dan Laut Sulu, Minggu (17/11).

Foto: ANTARA/HO-Dokumentasi Angkatan Laut Filipina

Ankara - Filipina memperingatkan akan mengerahkan kapal perang ke Laut Tiongkok Selatan (LTS), menyusul tudingan bahwa kapal-kapal Angkatan Laut Tiongkok telah mengganggu kapal-kapal Filipina di perairan sengketa itu.

Juru bicara Komando Laut Filipina Barat (PCG) Penjaga Pantai Filipina, Jay Tarriela, mengatakan bahwa pengerahan kapal angkatan laut ke perairan teritorial negara itu merupakan opsi kebijakan yang sedang dipertimbangkan oleh Presiden Ferdinand Marcos Jr.

Ia mengatakan bahwa keputusan akhir berada di tangan presiden dan Angkatan Bersenjata Filipina.

Laut Filipina Barat (WPS) sebagaimana ditetapkan secara resmi oleh pemerintah Filipina, berada dalam zona ekonomi eksklusif negara itu.

Dalam beberapa bulan terakhir, ketegangan antara Beijing dan Manila meningkat di LTS, sebuah wilayah seluas 3,5 juta kilometer persegi yang dilalui oleh sekitar 11,3 miliar dolar AS perdagangan global setiap tahunnya, menurut Pusat Studi Strategis dan Internasional.

Tarriela mengungkapkan bahwa meskipun Angkatan Laut Filipina memantau situasi di WPS, mereka tidak melakukan intervensi ketika kapal Penjaga Pantai Tiongkok atau milisi maritim "mengganggu nelayan Filipina, PCG, dan Biro Perikanan dan Sumber Daya Perairan."

Perselisihan tersebut menggarisbawahi meningkatnya ketegangan regional atas jalur perairan strategis, di mana Tiongkok mengklaim hampir seluruh wilayah LTS, yang tumpang tindih dengan perairan teritorial beberapa negara, termasuk Filipina, Brunei, Kamboja, Tiongkok, Indonesia, Malaysia, Singapura, Taiwan, Thailand, dan Vietnam.

Manila konsisten menuduh Beijing melakukan tindakan agresif, termasuk penggunaan penjaga pantai dan milisi maritimnya untuk mengintimidasi kapal dan nelayan Filipina.

Redaktur: Marcellus Widiarto

Penulis: Antara

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.