Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Mengenal Kelahiran Mati yang Menghantui Ibu di Negara Berkembang

Foto : Freepik/Senivpetro

Ilustrasi.

A   A   A   Pengaturan Font

UNICEF melaporkan setidaknya satu bayi lahir dalam keadaan mati atau stillbirths setiap 16 detik sekali, atau sekitar 2 juta kematian setiap tahun. Kelahiran mati sendiri didefinisikan sebagai bayi yang lahir tanpa tanda-tanda kehidupan setelah ambang tertentu, biasanya terkait dengan usia kehamilan atau berat bayi.

Angka ini merujuk pada kriteria kelahiran mati yang dirumuskan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), di mana kelahiran mati didefinisikan sebagai kematian janin pada masa kehamilan akhir yang terjadi pada atau setelah usia kehamilan 28 minggu. Dengan begitu, jumlah kematian lahir itu tidak mencakup kematian janin yang terjadi pada usia kehamilan lebih awal. UNICEF pun menyebut banyak kasus di mana kelahiran mati tak dilaporkan sehingga jumlahnya mungkin lebih banyak.

Kelahiran mati terjadi dengan frekuensi yang mengkhawatirkan di banyak negara. Meski beberapa kemajuan telah dicapai demi mengurangi tingkat kelahiran mati global, hasilnya tidak merata. Rata-rata, risiko lahir mati tujuh kali lebih tinggi di negara berpenghasilan rendah dengan 21 kematian per 1.000 total kelahiran.

Angka ini amat jauh jika dibandingkan dengan jumlah kasus kelahiran mati di negara berpenghasilan tinggi yang hanya mencatat sekitar 3 kematian per 1.000 total kelahiran. Pada tahun 2021, sekitar setengah dari semua kelahiran mati terjadi di enam negara, yakni India, Pakistan, Nigeria, Republik Demokratik Kongo, Ethiopia, dan Bangladesh.

Kesenjangan juga terjadi di dalam negara itu sendiri, di mana tingkat kelahiran mati atau stillbirths lebih tinggi di daerah pedesaan daripada di daerah perkotaan. Status sosial ekonomi juga dilaporkan terkait dengan insiden kelahiran mati yang lebih tinggi. UNICEF mencatat, etnis minoritas di negara berpenghasilan tinggi juga rentan akan kelahiran mati karena tidak memiliki akses ke perawatan kesehatan yang berkualitas.
Halaman Selanjutnya....


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top