Malaysia Lantik Raja Baru

KUALA LUMPUR - Malaysia pada Rabu (31/1) melantik rajanya yang baru, yang gemar bersepeda motor dan bicara blak-blakan, di Istana Nasional di Ibu Kota Kuala Lumpur. Raja yang juga miliarder itu bertekad akan memainkan peran kunci dalam memastikan stabilitas politik.

Posisi baru Sultan Ibrahim Sultan Iskandar, 65 tahun, lebih banyak seremonial, tetapi dalam beberapa tahun terakhir ia banyak ditampilkan dalam lanskap politik negara yang sangat terpecah. Selain mengawasi penunjukan politik penting, raja juga menjadi pemimpin resmi Islam di negara yang mayoritas penduduknya Muslim itu dan juga panglima tertinggi angkatan bersenjata.

Bloomberg memperkirakan Sultan Ibrahim dan keluarganya, penguasa Johor, negara bagian di selatan, memiliki kekayaan bernilai 5,7 miliar dollar AS, termasuk lahan di Singapura dan investasi di berbagai perusahaan di antaranya kelapa sawit, real estat dan telekomunikasi.

"Dengan sumpah ini, saya dengan sungguh-sungguh dan benar-benar menyatakan kesetiaan saya untuk memerintah Malaysia secara adil sesuai dengan hukum dan undang-undang," kata Sultan Ibrahim dalam acara yang ditayangkan TV secara nasional dan dihadiri oleh PM Anwar Ibrahim serta elite penguasa lainnya.

Dalam sesi wawancara dengan harian The Straits Times pada Desember lalu, Ibrahim mengatakan ia tidak tertarik menjadi raja boneka. "Saya akan mendukung pemerintah, tetapi jika saya pikir mereka melakukan sesuatu yang tidak pantas, saya akan memberitahu mereka," ucap dia. SB/AFP/I-1