Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Malaysia akan Jadi 'Hub' Regional Sejumlah Perusahaan Tiongkok

Foto : ANTARA/Virna P Setyorini

Lanskap gedung-gedung pusat kota di Kuala Lumpur, Senin (3/4/2023).

A   A   A   Pengaturan Font

PM Malaysia meminta perusahaan-perusahaan Tiongkok mendahulukan memberi pelatihan pekerja lokal, sebelum memutuskan membawa profesional.

KUALA LUMPUR - Beberapa perusahaan terkemuka asal Tiongkok akan menjadikan Malaysia sebagai pusat kegiatan mereka di kawasan, kata Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim di Putrajaya, Senin (3/4).

"Saya merasa ada gelombang baru tentang citra Malaysia dan harapan (terhadap) Malaysia. Karena ada beberapa perusahaan terkemuka... yang memutuskan akan menjadikan Malaysia sebagai hub regional mereka," kata Anwar di depan jajaran Departemen Perdana Menteri.

Anwar mengatakan Malaysia harus mempertahankan kecepatan pengurusan administrasi atau tata kelola agar citra baik tersebut membawa negara ke masa depan yang lebih cerah.

Ia mengatakan telah mengusulkan agar perusahaan-perusahaan asal Tiongkok yang akan berinvestasi di Malaysia untuk mengambil pekerja lokal yang memang memiliki keahlian yang dibutuhkan.

"Jika teridentifikasi tenaganya kurang, maka kami langsung menyetujui (membawa tenaga kerja dari Tiongkok) dengan syarat dia membuktikan ada upaya awal untuk merekrut anak-anak lokal," ujar Anwar.

Ia juga mengatakan meminta agar perusahaan-perusahaan tersebut nantinya mendahulukan memberi pelatihan pekerja lokal, sebelum memutuskan membawa profesional dari Tiongkok.

"Alhamdulillah kalau kita tegas soal ini mereka sambut dengan baik," kata Anwar.

Anwar Ibrahim bersama sejumlah menterinya melakukan lawatan resmi ke Tiongkok selama tiga hari pada pekan lalu. Sebanyak 19 nota kesepahaman antara perusahaan Malaysia dan Tiongkok ditandatangani usai serangkaian sesi forum bisnis dengan tokoh-tokoh bisnis.

Jumlah komitmen investasi yang disepakati mencapai 170 miliar ringgit (RM) atau sekitar Rp576.16 triliun. Angka tersebut, menurut Anwar, tertinggi sejauh ini, dengan fokus pada sektor teknologi hijab dan ekonomi digital.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top