Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Makin Memanas, AS Tegaskan Ada Konsekuensi Serius Jika Tiongkok Kirim Senjata ke Russia

Foto : ANTARA/REUTERS/Henry Nicholls

Rekrutan militer Ukraina berjalan usai melakukan doa dan mengheningkan cipta bersama pasukan Inggris serta Kanada dalam peringatan satu tahun invasi Russia ke Ukraina, di sebuah pangkalan militer di tenggara Inggris (24/2/2023). Pada 24 Februari 2022 tentara Russia mulai menyerang Ukraina dan hingga kini masih belum ada titik terang bagaimana perang tersebut akan berakhir.

A   A   A   Pengaturan Font

Semoga perang bisa segera berakhir, AS tegaskan ada konsekuensi serius jika Tiongkok kirim senjata ke Russia.

Washington - Makin memanas. Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan pada Minggu mengatakan akan ada konsekuensi serius jika Tiongkok mengirim senjata ke Russia untuk perang di Ukraina.

Saat diwawancarai dalam program "State of the Union" di CNN, dia mengatakan bahwa keputusan membantu Moskow, termasuk memberikan bantuan militer, ada di tangan Beijing sendiri.

"... tetapi jika itu yang terjadi, akan ada konsekuensi yang harus ditanggung Tiongkok," kata Sullivan.

Dalam wawancara terpisah dengan program "This Week" di ABC, dia mengatakan Tiongkok belum mengirimkan bantuan itu, tetapi juga belum mengesampingkan opsi tersebut.

Pejabat AS telah memperingatkan pejabat Tiongkok dalam forum tertutup tentang akibat yang akan ditanggung jika mengirimkan senjata ke Russia, kata Sullivan.

Namun, dia tidak menjelaskan lebih jauh tentang pembicaraan tertutup itu.

AS dan para sekutunya di pakta pertahanan NATO ramai-ramai memperingatkan Tiongkok tentang hal itu dalam beberapa hari terakhir.

Mereka mengeluarkan pernyataan terbuka tentang keyakinan mereka bahwa Tiongkok sedang mempertimbangkan untuk memberikan peralatan mematikan kepada Russia.

Direktur CIA William Burns juga telah memberikan komentarnya pada Minggu.

"Kami yakin bahwa pemimpin Tiongkok sedang mempertimbangkan bantuan peralatan mematikan. Kami juga belum melihat keputusan final sudah dibuat (Tiongkok), dan kami belum melihat bukti adanya pengiriman peralatan mematikan," kata Burns dalam program "Face the Nation" di CBS.

Anggota DPR AS dari Partai Republik Michael McCaul, yang mengetuai Komite Urusan Luar Negeri, mengatakan dalam "This Week" bahwa intelijen AS menunjukkan bahwadronetermasuk di antara senjata mematikan yang dipertimbangkan Tiongkok untuk dikirim ke Russia.

Presiden AS Joe Biden bertemu dengan Presiden Volodymyr Zelenskyy di Kiev, Senin lalu dan menjanjikan bantuan baru bagi Ukraina senilai 500 juta dolar (sekitar Rp7,6 triliun).

Pekan lalu menandai satu tahun invasi Russia di Ukraina yang disebut oleh Moskow sebagai "operasi militer khusus".

AS sejauh ini telah menjadi pemasok bantuan militer terbesar ke Ukraina untuk membantu negara itu melawan pasukan Russia yang peralatannya lebih baik.

Ukraina bersiap menghadapi serangan besar-besaran dari Russia dalam waktu dekat.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top