Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2024 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Minggu, 27 Okt 2024, 01:38 WIB

Lestarikan Budaya, Pamekasan Kenalkan Pemukinan Tradisional Lewat 'Taneyan Lanjhang'

Rumah adat Madura di Desa Larangan Luar, Kecamatan Larangan, Pamekasan yang menjadi tempat kegiatan 'Festival Taneyan Lanjhang' yang digelar Pemkab Pamekasan, Jawa Timur, Sabtu (26/10/2024) malam.

Foto: ANTARA/ HO-Pemkab Pamekasan

Pamekasan - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, Jawa Timur memperkenalkan konsep pemukiman tradisional warga Madura melalui FestivalTaneyan Lanjhang.
yang digelar di Desa Larangan Luar, Kecamatan Larangan, Pamekasan, Sabtu malam.

"Selain dalam rangka melestarikan adat dan budaya Madura, festival ini juga sebagai upaya untuk mendongkrak perekonomian masyarakat," kata Penjabat Bupati Pamekasan Masrukinsaat menghadiri festival budaya dalam ranhgka memeriahkan Hari Jadi Ke-494 Kabupaten Pamekasan itu.

Taneyan Lanjhangmerupakan bahasa Madura yang berarti halaman panjang. Festival bertema 'Namuy Taneyan Lanjhang(Bertamu di rumah yang memiliki halaman luas)' ini juga memamerkan kuliner khas Madura, alat-alat pertanian tradisional, serta 'rajang bhekoh/rajang tembakau' dan pamer keindahan sapi (sape tachek).

Taneyan Lanjhangmerupakan sebutan dari rumah pemukiman tradisional suku Madura yang di dalam kawasan tersebut terdapat beberapa keluarga yang masih memiliki hubungan saudara dan dianggap sebagai citra kehidupan sosial masyarakat di Pulau Garam ini.

Di festival ini, para pengunjung bisa melihat secara langsung bangunan rumah adat Madura yang mengerucut mirip dengan Rumah Joglo suku Jawa yang oleh warga setempat disebut 'bangsal'.

"Yang unik di setiap rumah ada surau dan ini menandakan bahwa masyarakat Madura sebenarnya merupakan masyarakat yang agamis," kata Masrukin.

Konsep pemukiman dan rumah adat Madura ini, perlu diperkenalkan kepada kalangan generasi muda saat ini, sebagai sumber kekayaan khazanah budaya.

"Karena itu, setiap memperingati Hari Jadi Kabupaten Pamekasan kami angkat hal ini menjadi kegiatan wisata budaya, dan akan menjadi kegiatan tahunan yang akan menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke Pamekasan ini," katanya.

Beberapa kuliner khas Madura juga dipamerkan pada acara festival ini, diantaranyarengginang lor juk,tajin bu'u, danlos pelos.

Rengginang lor jukmerupakan panganan khas Madura yang dibuat dari ketan dan dicampur denganlor juk(kerang laut) yang memberikan rasa gurih pada rengginan tersebut.

Tajin Bu'udibuat dari katul jagung yang dimakan dengan gula siwalan. Hidangan ini dimasak dari sari pipilan jagung yang diselep, yakni hanya sekitar 10 persen dari setiap selepan.

Los pelosmerupakan panganan berbahan dasar singkong yang diparut, kemudian diberi gula siwalan dan kelapa parut.

Sementara itu, kegiatan lain yang digelar dalam rangka memeriahkan Hari Jadi Ke-494 Kabupaten Pamekasan adalah festival tari unggulan, yakni pada tanggal 29-30 Oktober 2024.

Pada kegiatan ini nantinya masyarakat Pamekasan akan dimanjakan dengan pertunjukan taritopeng getha' dantari rondhing. Acara ini akan digelar di Lapangan Nagara Bhakti depan Pendopo Pemkab Pamekasan.

Selanjutnya, Upacara Hari Jadi dan Ziarah Makam Ronggosukowati yang merupakan puncak perayaan dan akan digelar pada 4 November 2024. Ronggosukowati merupakan raja Islam pertama di Pamekasan.

Kegiatan lainnya adalah bazar UMKM, yakni mulai tanggal 4 hingga 9 November 2024 di Food Colony Pamekasan.

Menurut Penjabat Bupati Pamekasan Masrukin, bazar ini akan menjadi wadah bagi para pelaku UMKM untuk memamerkan produk-produk unggulan.

"Kita juga akan melaunching Batik Fest dan Paket Wisata Sweet and Trip pada tanggal 7 November 2024," katanya, menjelaskan.

Redaktur: Marcellus Widiarto

Penulis: Antara

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.