Krisis Merambat ke Eropa, Investor Berburu "Safe Haven"
CREDIT SUISSE AJUKAN PINJAMAN KE BANK SENTRAL SWISS I Kantor cabang Credit Suisse Bank di Kota Basel, Swiss, beberapa waktu lalu. Krisis perbankan di AS akhirnya merambat ke Eropa. Credit Suisse, bank ternama dari Swiss mengajukan pinjaman hingga 54 miliar dollar AS ke Bank Sentral Swiss (SNB).
» Investor berburu dollar AS dan yen karena khawatir krisis perbankan global makin meluas.
» Terlalu dini jika OJK menyatakan penutupan SVB di AS, dampaknya kecil ke Indonesia.
JAKARTA - Kekhawatiran akan meluasnya krisis perbankan di Amerika Serikat (AS) dengan dilikuidasinya Silicon Valley Bank (SVB) dan Signature Bank mulai menghantui pasar keuangan global. Apalagi, pada Kamis (16/3) diberitakan kalau Credit Suisse, salah satu bank ternama di Eropa, akan mengajukan pinjaman hingga 54 miliar dollar AS ke Bank Sentral Swiss (SNB).
Pinjaman itu untuk menopang likuiditas dan menjaga kepercayaan investor setelah saham bank tersebut pada perdagangan Rabu (15/3) anjlok hingga 30 persen. Informasi pengajuan pinjaman ke bank sentral itu segera direspons investor di bursa regional Asia menjelang penutupan perdagangan Kamis dengan memburu safe haven atau aset investasi yang nilainya tetap terjaga meskipun ekonomi dunia tidak stabil. Investor pun berburu dollar AS dan yen Jepang karena khawatir krisis perbankan global makin meluas.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya