Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kisah Anak-anak Ukraina yang Menjadi Rampasan Perang

Foto : Istimewa

Bekas tembakan peluru pada jendela di sebuah rumah sakit di Mariupol. Ribuan anak Ukraina telah dibawa secara paksa ke Rusia.

A   A   A   Pengaturan Font

Sejak invasi Rusia ke Ukraina dimulai pada Februari, pihak berwenang Rusia telah mengumumkan dengan keriuhan patriotik pemindahan ribuan anak Ukraina ke Rusia untuk diadopsi dan menjadi warga negara. Dalam tayangan televisi pemerintah, tampak para pejabat memberikan boneka beruang kepada pendatang baru, yang digambarkan sebagai anak-anak terlantar yang diselamatkan dari perang.

Faktanya, pemindahan massal anak-anak ini berpotensi menjadi kejahatan perang, terlepas dari apakah mereka yatim piatu. Dan sementara banyak dari anak-anak itu memang berasal dari panti asuhan, menurut wawancara dengan anak-anak dan keluarga di kedua sisi perbatasan, pihak berwenang juga mengambil anak-anak yang kerabat atau walinya menginginkan mereka kembali.

Saat pasukan Rusia masuk ke Ukraina, anak-anak seperti Anya yang melarikan diri dari wilayah yang baru diduduki. Menurut pejabat lokal Ukraina, veberapa diambil setelah orang tua mereka dibunuh atau dipenjarakan oleh pasukan Rusia.

Pemukiman kembali sistematis ini merupakan bagian dari strategi yang lebih luas oleh Presiden Rusia, Vladimir V. Putin, untuk memperlakukan Ukraina sebagai bagian dari Rusia dan menjadikan invasi ilegalnya sebagai tujuan mulia. Pemerintahnya telah menggunakan anak-anak, termasuk orang sakit, miskin dan yatim piatu sebagai bagian dari kampanye propaganda yang menghadirkan Rusia sebagai penyelamat.

Melalui wawancara dengan orang tua, pejabat, dokter dan anak-anak di Ukraina dan Rusia, The New York Times mengidentifikasi beberapa anak yang telah dibawa pergi. Beberapa kembali ke rumah. Lainnya, seperti Anya, tetap di Rusia.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Selocahyo Basoeki Utomo S
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top