Jepang-Filipina Keluarkan Peringatan Aktivitas Gunung Iwate dan Taal
Otoritas di Jepang dan Filipina mengeluarkan peringatan terpisah pada Rabu (2/10) terkait meningkatnya aktivitas vulkanik di kedua negara itu yang disertai potensi risiko letusan. Gunung Iwate di Jepang, dan Gunung Taal di Filipina.
Foto: ANTARA/Anadolu/pyISTAMBUL - Otoritas di Jepang dan Filipina mengeluarkan peringatan terpisah pada Rabu (2/10) terkait meningkatnya aktivitas vulkanik di kedua negara itu yang disertai potensi risiko letusan.
Jepang menaikkan level peringatan vulkanik untuk Gunung Iwate dari satu menjadi dua, memperingatkan tentang kemungkinan letusan dan memberlakukan pembatasan di sekitar kawah.
Badan Meteorologi Jepang mengeluarkan pembaruan tersebut pada pukul 15.00 waktu setempat (0600 GMT), mengutip peningkatan aktivitas vulkanik di gunung tersebut, yang terletak di utara Honshu.
Badan itu memperingatkan bahwa letusan dapat mempengaruhi area hingga dua kilometer dari kawah Nishi-Iwateyama.
"Waspadalah terhadap batuan vulkanik besar yang mungkin terbang dalam arah lintasan dan kecepatan balistik selama letusan," kata badan tersebut.
"Ikuti instruksi dari otoritas setempat dan hindari area berisiko," tambahnya.
Pejabat setempat juga memperingatkan kemungkinan hujan abu dan batuan vulkanik kecil yang terbawa angin ke lokasi di hilir kawah, yang dapat mempengaruhi area yang lebih jauh.
Level peringatan dua menyarankan agar tidak mendekati kawah.
Sistem peringatan vulkanik Jepang berkisar dari satu hingga lima, dengan level lima mengharuskan evakuasi segera.
Letusan Kecil Gunung Taal di Filipina
Kemudian pada Rabu (2/10), terjadi letusan kecil yang berlangsung selama 11 menit di kawah utama Gunung Taal, yang terletak di provinsi Batangas, Filipina, demikian diungkapkan oleh Institut Vulkanologi dan Seismologi Filipina dalam pernyataannya.
Letusan tersebut bersifat freatomagmatik, yang diakibatkan oleh interaksi antara magma dan air.
Kejadian itu menghasilkan semburan asap hitam dari kawah, diikuti oleh semburan uap yang kaya akan uap air setinggi 2.400 meter (sekitar 7.900 kaki) ke udara dan meluncur ke arah timur laut, kata institut tersebut.
Namun, ketegangan masih terus berlanjut, seperti yang ditunjukkan oleh peringatan yang sedang berlangsung.
Institut tersebut memperingatkan kemungkinan ledakan mendadak, hujan abu, dan emisi gas beracun, mendesak masyarakat di sekitar Kaldera Taal untuk tetap waspada terhadap potensi dampak kesehatan.
Pernyataan tersebut menyebutkan bahwa otoritas terus memantau Gunung Taal secara cermat dan akan memberikan pembaruan informasi bila didapati perkembangan baru.
Gunung Taal terletak sekitar 50 kilometer di sebelah selatan ibu kota Manila dan merupakan gunung berapi kedua paling aktif di Filipina, dengan 38 letusan historis yang tercatat. Ant
Berita Trending
- 1 Indonesia Tunda Peluncuran Komitmen Iklim Terbaru di COP29 Azerbaijan
- 2 Sejumlah Negara Masih Terpecah soal Penyediaan Dana Iklim
- 3 Penerima LPDP Harus Berkontribusi untuk Negeri
- 4 Ini Kata Pengamat Soal Wacana Terowongan Penghubung Trenggalek ke Tulungagung
- 5 Ini yang Dilakukan Kemnaker untuk Mendukung Industri Musik
Berita Terkini
- Gerak Cepat, Gulkarmat Kerahkan 75 Personel Padamkan Rumah yang Terbakar di Kampung Bahari
- Beijing Kecam Tindakan Pemerintah AS yang Batasi Visa Pejabat Hong Kong
- Mengagetkan Cawagub DKI Suswono Tidak Bisa Mencoblos di Pilkada Jakarta, Ternyata Ini Penyebabnya
- Waspada yang Akan Bepergian, Hujan Ringan hingga Deras Disertai Petir Mengguyur Indonesia Pada Sabtu
- Rute baru Kereta Cepat Whoosh