Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kaltara Tingkatkan Produktivitas Pangan untuk Menjadi Penunjang IKN

Foto : ANTARA/HO-DKISP Kaltara

Gubernur Kalimantan Utara Zainal Arifin Paliwang saat memberikan bantuan alat pertanian beberapa waktu lalu.

A   A   A   Pengaturan Font

Tarakan - Kalimantan Utara menjadi penunjang dan salah satu pintu masuk utama menuju Ibu Kota Negara (IKN) terus melakukan pembenahan dalam berbagai aspek termasuk produktivitas pangan.

"Pemerintah daerah telah menetapkan sejumlah program strategis guna mempersiapkan Kaltara sebagai kawasan penunjang IKN. Salah satu fokus utamanya adalah peningkatan produktivitas pangan lokal," kata Gubernur Kalimantan Utara Zainal Arifin Paliwang di Tanjung Selor, Bulungan, Minggu.

Gubernur mengatakan,Kaltara sedang fokus pada pembenahan berbagai aspek untuk memastikan dapat berfungsi optimal sebagai pintu masuk IKN.

Hal ini turut disampaikan Sekretaris Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kaltara Diana Risawatyyang mengatakan DPKP tengah fokus berbenah, khususnya dalam peningkatan produksi tanaman pangan.

Sejak tahun 2021, informasi mengenai IKN baru membuat Pemprov Kaltara ditetapkan untuk membantu dalam penyediaan komoditas pangan, terutama beras, jagung dan kedelai.

Berbagai upaya dilakukan untuk mendukung hal ini, termasuk pengembangan luas tanam dan pengurangan alih fungsi lahan.

"Kami berbenah untuk meningkatkan produktivitas pangan yang bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan lokal, tetapi juga untuk mendukung ketahanan pangan nasional," kata Diana.

Pada lahan pertanian di Kaltara, sering terjadi alih fungsi dari pertanian menjadi perkebunan.

Contohnya Desa Karang Agung dan Desa Panca Agung di Kecamatan Tanjung Palas Utara, yang sebelumnya sangat potensial untuk pengembangan tanaman pangan di Kabupaten Bulungan, kini telah mengalami penurunan luas tanam karena konversi menjadi kebun kelapa sawit dan lahan ternak kambing serta sapi.

Diana menjelaskan bahwa fenomena ini tidak bisa sepenuhnya dihindari karena petani mencari kehidupan yang lebih baik.

Untuk mengatasi masalah ini, baik Kementerian Pertanian, APBD Provinsi Kaltara, maupun dinas pertanian kabupaten/kota, bersama-sama memberikan bantuan berupa bibit benih padi unggul, pupuk bersubsidi, dan alat pendukung pertanian lainnya.

"Kami memiliki target untuk meningkatkan luas tanam dengan harapan ada peningkatan produksi. Oleh karena itu, kami bekerja sama dengan dinas pertanian kabupaten/kota. Peluang pasar untuk pangan masih ada," katanya.

Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah pusat telah memberikan bantuan berupa benih unggul dan DPKP Kaltara juga mengadakan Sekolah Lapang Padi setiap musim tanam.

Melalui sekolah lapang ini, petani dilatih tentang cara budidaya padi, penanganan hama penyakit, dan pembuatan pupuk organik sendiri.

Dia juga menekankan pentingnya inisiatif ini karena tingginya harga pupuk yang menyulitkan petani, bantuan ini diharapkan dapat menutupi kekurangan tersebut.

Pemprov Kaltara juga telah menerima bantuan dari Bank Indonesia untuk mengadakan demplot (demonstration plot) guna penanganan intensif budidaya pangan.

Dengan insentif ini, diharapkan hasil produksi, khususnya padi sawah dan padi ladang bisa meningkat dan mendukung ketahanan pangan nasional serta IKN.

"Potensi besar untuk tanaman pangan seperti padi dan jagung ada di Kabupaten Bulungan, Kabupaten Malinau, dan Kabupaten Nunukan. Daerah-daerah ini memiliki potensi besar untuk pengembangan tanaman pangan," kata Diana.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top