Iran mengatakan telah mengembangkan rudal jelajah jarak jauh dengan jangkauan 1.650 km.
DUBAI -Seorang komandan Garda Revolusi Iran, Jumat (24/2), mengatakan Teheran telah mengembangkan rudal jelajah dengan jangkauan 1.650 km. Klaim tersebut dapat memicu kekhawatiran pihak Barat setelah Rusia menggunakan drone Iran dalam perang di Ukraina.
Secara terpisah, Amirali Hajizadeh, Kepala Pasukan Kedirgantaraan Garda Revolusi, juga mengulang ancaman Teheran untuk membalas pembunuhan yang dilakukan Amerika Serikat (AS) terhadap seorang komandan Iran. Ia mengatakan "Kami ingin membunuh (mantan presiden AS Donald) Trump."
"Rudal jelajah kami dengan jangkauan 1.650 km sudah ditempatkan di gudang rudal Republik Islam Iran," kata Hajizadeh kepada TV pemerintah yang dikutip VOA.
Televisi tersebut menyiarkan apa yang dikatakannya sebagai rekaman pertama yang menunjukkan rudal jelajah Paveh yang baru.
Hajizadeh mengatakan Iran tidak berniat untuk membunuh "tentara lemah" ketika melancarkan serangan rudal balistik terhadap pasukan pimpinan AS di Irak beberapa hari setelah komandan militer Iran Qassem Soleimani terbunuh. Tokoh militer Iran tersebut tewas dalam serangan pesawat tak berawak AS di Baghdad pada 2020.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Lili Lestari
Penulis : -
Komentar
()Muat lainnya