Filipina Bertekad Bentuk Aliansi Keamanan
Menteri Pertahanan Filipina, Gilberto Teodoro
Foto: AFP/DITA ALANGKARAMANILA - Filipina akan terus membangun aliansi keamanan dan menggelar latihan tempur bersama di perairan yang disengketakan untuk mempertahankan kepentingan teritorialnya. Hal itu diutarakan Menteri Pertahanan Gilberto Teodoro pada Jumat (24/5) saat Filipina mengabaikan kritik Tiongkok yang menganggap tindakan tersebut sebagai paranoia.
Menhan Teodoro secara blak-blakan mengkritik tindakan Beijing yang semakin agresif di Laut Tiongkok Selatan (LTS), tanpa menyebut nama Tiongkok, dalam pidatonya di hadapan petinggi militer pada upacara peringatan berdirinya Angkatan Laut Filipina di Manila. "Filipina tidak akan menoleransi agresi dan tindakan provokatif," kata dia.
Sejak permusuhan teritorial dengan Tiongkok meningkat tahun lalu di LTS, pemerintahan Presiden Filipina, Ferdinand Marcos Jr, telah mengambil langkah-langkah untuk membentuk aliansi keamanan baru dengan sejumlah negara Asia dan Barat dan mengizinkan kehadiran militer Amerika Serikat (AS) di lebih banyak pangkalan di Filipina berdasarkan pakta pertahanan pada 2014. Pada April dan Mei, militer Filipina bahkan menggelar latihan militer tahunan dengan pasukan AS di dan dekat perairan yang disengketakan.
Tiongkok mengatakan tindakan AS dan sekutunya, termasuk Filipina, bersifat provokatif, bertujuan untuk membendung Beijing dan membahayakan keamanan regional.
"Menganggap kegiatan kerja sama dengan negara-negara yang berpandangan sama sebagai upaya untuk mengekang atau memprovokasi adalah disinformasi dan bukti paranoia terhadap sistem politik tertutup," ucap Menhan Teodoro dengan jelas mengacu pada Tiongkok.
Perluas Perjanjian
Filipina saat ini memiliki perjanjian pertahanan yang memperbolehkan pasukan AS dan Australia memasuki negara tersebut untuk mengikuti pelatihan kesiapan tempur dan tanggap bencana tahunan. Filipina juga sedang merundingkan perjanjian serupa dengan Jepang dan mempertimbangkan perjanjian lain dengan Prancis. Negara ini pun telah mengadakan manuver bersama dengan Angkatan Laut AS, Australia dan Jepang tahun ini.
Dalam latihan militer tahunan terbesar bulan lalu, ribuan pasukan AS dan Filipina melakukan perebutan kembali sebuah pulau dan menenggelamkan sebuah kapal perang dalam latihan tempur yang berfokus pada pertahanan teritorial di atau dekat LTS. Mereka melakukan latihan pengintaian udara dan transportasi logistik serta mengamankan lapangan terbang selama latihan pertempuran di sebuah kota di Filipina yang terletak dekat Taiwan.
Menanggapi hal itu, juru bicara Kementerian Pertahanan Tiongkok, Wu Qian, mengatakan di Beijing bulan lalu bahwa Beijing menentang campur tangan eksternal, unjuk kekuatan, provokasi dan pelecehan di LTS dan menentang pembentukan lingkaran eksklusif atau blok konfrontasi." Ia pun mengatakan Tiongkok akan dengan tegas mempertahankan wilayahnya. AFP/I-1
Berita Trending
- 1 Selama 2023-2024, ASDP Kumpulkan 1,72 Ton Sampah Plastik
- 2 Kemenperin Desak Produsen Otomotif Tiongkok di Indonesia Tingkatkan Penggunaan Komponen Lokal
- 3 Jepang Siap Dukung Upaya RI Wujudkan Swasembada Energi
- 4 Irena Sebut Transisi Energi Indonesia Tuai Perhatian Khusus
- 5 Perkuat Kolaborasi, PM Jepang Dukung Indonesia untuk Jadi Anggota Penuh OECD
Berita Terkini
- KAI Daop 1 Jakarta Ganti Rel Baru Sepanjang 45.950 Meter di 2024
- Antisipasi Serangan Harimau, Pemkab Mukomuko Sarankan Antar-jemput Anak Sekolah
- Nelayan Diimbau Dinas Perikanan Batam untuk waspadai Buaya Lepas dari penangkaran
- Mencari Makan ke Desa di Temanggung, Puluhan Monyet Ekor Panjang Kejutkan Warga
- Seberangi Sungai untuk Sekolah, Pelajar di Jember Gunakan Rakit Bambu