Dapur MBG Kudus Mulai Beroperasi Salurkan Makanan untuk 3.263 Siswa
Dandim 0722/Kudus Letkol Inf Hermawan Setya Budi bersama Ketua DPRD Masan membuka tepak makanan untuk melihat menu yang disiapkan di SPPG Ponpes Nashrul Ummah Kudus, Jateng, Senin (13/1).
Foto: ANTARAKUDUS - Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) Ponpes Nashrul Ummah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, secara resmi mulai beroperasi untuk menyalurkan 3.263 paket menu makan bergizi terhadap ribuan pelajar.
Peresmian Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Ponpes Nashrul Ummah Kudus atau dapur MBG itu, ditandai dengan pemukulan rebana oleh Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Kudus Harjuna Widada mewakili Pelaksana harian Bupati Kudus Revlisianto Subekti, Komandan Kodim (Dandim) 0722/Kudus Letkol Inf Hermawan Setya Budi, Kapolres Kudus AKBP Ronni Bonic, Ketua DPRD Kudus Masan, dan Ketua PN Kudus Cut Carnelia.
"Dengan peresmian SPPG Ponpes Nashrul Ummah ini, per hari ini siap melayani 3.263 siswa yang tersebar di 17 sekolah di Kecamatan Mejobo dengan radius 2 kilometer," kata Dandim 0722/Kudus Letkol Inf Hermawan Setya Budi ditemui usai peresmian SPPG Ponpes Nashrul Ummah Kudus, Senin (13/1).
Bersama Forkopimda Kudus, kata dia, pihaknya juga mengecek dapur memasaknya serta tingkat higienisnya, termasuk mengecek ketersediaan bahan baku, pendistribusian, dan saat siswa makan.
Ia mengakui pelaksanaan di lapangan cukup bagus, namun pihaknya tetap melakukan monitoring dan memantau bersama.
"Harapannya bisa terlaksana dengan baik. Jangan sampai ada kendala, semoga ke depan lancar," ujarnya.
Target terdekat, kata dia, bisa mempercepat adanya tambahan dapur umum di Kudus, karena saat ini baru satu SPPG dari kebutuhan 88 dapur umum.
Kepala Unit Pelayanan SPPG Ponpes Nashrul Ummah, Nuzilul Munawaroh mengakui pihaknya sudah siap melakukan penyaluran menu makan bergizi kepada ribuan siswa yang tersebar di 17 sekolah di Kecamatan Mejobo.
"Terjauh SMP 2 Mejobo dengan jarak 1,5 kilometer. Selebihnya dekat dengan SPPG Nashrul Ummah," ujarnya.
Selain kesiapan personel, dapur beserta peralatan penunjangnya, kata dia, pasokan bahan bakunya juga sudah tersedia, karena mendapatkan suplai dari pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) lokal Kudus. Sesuai instruksi dari Presiden bahan baku menggunakan rantai pasok lokal.
Menu makanan selama sepekan, kata Nuzilul, juga sudah disiapkan, sehingga setiap harinya ada perbedaan menu makanan agar siswa tidak bosan.
"Untuk perubahan menunya, dilakukan setiap 10 hari. Sedangkan untuk siswa yang alergi makanan juga akan disesuaikan menunya," ujarnya.
Jumlah menu makan bergizi yang didistribusikan ke masing-masing sekolah, kata dia, sesuai dengan jumlah siswa yang masuk sekolah, sehingga ketika ada yang absen tentu akan dilaporkan pihak sekolah karena sudah ada grup WhatsApp.
Redaktur: Lili Lestari
Penulis: Lili Lestari
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Dorong Industrialisasi di Wilayah Transmigrasi, Kementrans Jajaki Skema Kerja Sama Alternatif
- 2 Tak Sekadar Relaksasi, Ini 7 Manfaat Luar Biasa Terapi Spa untuk Kesehatan
- 3 J-Hope BTS Rilis Musik Baru Maret Tahun Ini
- 4 7 Manfaat Luar Biasa Terapi Biofeedback untuk Kesehatan
- 5 Selama 2023-2024, ASDP Kumpulkan 1,72 Ton Sampah Plastik
Berita Terkini
- Polda Jawa Timur Terjunkan Tim Gabungan Selidiki Ledakan di Mojokerto
- Jadi Staf Khusus Menkomdigi, Raline Shah Siap Bangun Kemitraan di Luar Negeri
- Tersingkir dari Ajang Piala FA, Arteta Sebut Kekalahan Arsenal dari MU Hal Langka
- Bintang Laga, Kalah Duel dan Tewas
- Polda Jatim Turunkan Tim Selidiki Ledakan Rumah Polisi di Mojokerto