BPBD: Sejumlah Desa di Banyumas Masih Terdampak Keringan
Arsip foto - Warga Desa Notog, Kecamatan Patikraja, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Sabtu (5/10/2024), mengambil bantuan air bersih yang didistribusikan oleh petugas BPBD Kabupaten Banyumas.
Foto: ANTARA/HO-BPBD BanyumasPURWOKERTO - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas, Jawa Tengah, Budi Nugroho mengatakan sejumlah desa di kabupaten itu masih terdampak kekeringan, meskipun secara umum wilayah itu telah memasuki musim hujan.
"Hujan yang sering terjadi dalam beberapa hari terakhir tidak bisa langsung menyerap menjadi air tanah, sehingga masih ada beberapa desa yang terdampak kekeringan," katanya di Purwokerto, Banyumas, Kamis (14/11).
Menurut dia, desa-desa yang masih terdampak kekeringan itu tersebar di beberapa kecamatan yang berada di wilayah selatan Kabupaten Banyumas, seperti Patikraja, Wangon, dan Gumelar.
Oleh karena itu, pihaknya pada hari Rabu (13/11) masih menyalurkan bantuan air bersih untuk warga terdampak kekeringan di enam desa yakni Pegalongan dan Karanganyar (Kecamatan Patikraja), Kediri (Karanglewas), Pengadegan (Wangon), Paningkaban (Gumelar), serta Panusupan (Cilongok).
"Total bantuan air bersih yang kami salurkan pada hari Rabu (13/11) mencapai 45.000 liter," katanya.
Dengan demikian pihaknya hingga saat ini telah menyalurkan bantuan air bersih yang bersumber dari APBD Kabupaten Banyumas Tahun 2024 sebanyak 803 tangki yang setara dengan 3.871.000 liter.
Selain itu penyaluran bantuan air bersih juga dilakukan oleh PMI Kabupaten Banyumas sebanyak 230 tangki yang setara dengan 1.160.000 liter, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy sebanyak 70 tangki yang setara dengan 355.000 liter, BBWS Serayu Opak sebanyak 185 tangki yang setara dengan 939.000 liter, dan organisasi kemasyarakatan maupun dunia usaha sebanyak 125 tangki yang setara dengan 594.000 liter.
"Total bantuan air bersih yang disalurkan untuk warga terdampak kekeringan di Banyumas hingga saat ini mencapai 1.413 tangki yang setara dengan 6.919.000 liter," katanya.
Ia mengatakan bantuan air bersih tersebut telah diterima oleh 18.132 keluarga terdampak kekeringan di 65 desa, 18 kecamatan," katanya.
Menurut dia, bantuan air bersih tersebut juga disalurkan untuk Kantor Kecamatan Lumbir, RSUD Banyumas, SMK Negeri 1 Lumbir, dan Pondok Pesantren Nurussa'adah.
"Kami masih siagakan bantuan air bersih bagi masyarakat yang membutuhkan, meskipun saat sekarang telah memasuki musim hujan," kata Budi.
Berita Trending
- 1 Indonesia Tunda Peluncuran Komitmen Iklim Terbaru di COP29 Azerbaijan
- 2 Sejumlah Negara Masih Terpecah soal Penyediaan Dana Iklim
- 3 Penerima LPDP Harus Berkontribusi untuk Negeri
- 4 Ini Kata Pengamat Soal Wacana Terowongan Penghubung Trenggalek ke Tulungagung
- 5 Ini yang Dilakukan Kemnaker untuk Mendukung Industri Musik
Berita Terkini
- Gerak Cepat, Gulkarmat Kerahkan 75 Personel Padamkan Rumah yang Terbakar di Kampung Bahari
- Beijing Kecam Tindakan Pemerintah AS yang Batasi Visa Pejabat Hong Kong
- Mengagetkan Cawagub DKI Suswono Tidak Bisa Mencoblos di Pilkada Jakarta, Ternyata Ini Penyebabnya
- Waspada yang Akan Bepergian, Hujan Ringan hingga Deras Disertai Petir Mengguyur Indonesia Pada Sabtu
- Rute baru Kereta Cepat Whoosh