Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Kamis, 06 Feb 2025, 02:50 WIB

Filipina-AS Gelar Latihan Kedirgantaraan di Atas LTS

Dua pesawat pengebom B-1 dan pesawat FA-50 terbang di atas LTS dalam latihan kedirgantaraan gabungan AS-Filipina, Selasa (4/2). Pengerahan pengebom B-1 dalam latihan di atas LTS ini merupakan yang pertama kalinya dilakukan AS.

Foto: AFP/Philippine Air Force

MANILA - Pesawat-pesawat tempur Amerika Serikat (AS) dan Filipina terbang bersama dalam sebuah patroli dan latihan terkoordinasi di atas Laut Tiongkok Selatan (LTS), dalam manuver gabungan pertama kedua negara di atas perairan yang disengketakan itu sejak Presiden Donald Trump kembali menjabat, demikian ungkap para pejabat Filipina pada Selasa (4/2).

Latihan tersebut, di mana jet tempur FA-50 Filipina terbang bersama pesawat pengebom B-1 AS di langit di atas jalur perairan, termasuk Scarborough Shoal yang disengketakan, menuai kecaman dari Tiongkok. Beijing mengatakan bahwa hal itu mengancam perdamaian dan stabilitas regional.

“Latihan ini adalah yang pertama kalinya pesawat pengebom B-1 digunakan untuk manuver bersama di LTS, dan juga latihan pertama di bawah pemerintahan pemerintah AS saat ini,” ucap juru bicara Angkatan Laut Filipina untuk Wilayah Laut Filipina Barat, Laksamana Muda Roy Vincent Trinidad dalam sebuah konferensi pers. “Latihan satu hari, yang diadakan pada Selasa, mencerminkan hubungan yang kuat antara dua sekutu lama,” imbuh dia.

Latihan ini melibatkan dua pesawat pengebom B-1 yang melekat pada Angkatan Udara Pasifik AS dan tiga pesawat FA-50 dari Angkatan Udara Filipina, demikian ungkap Kolonel Maria Consuelo Castillo, juru bicara Angkatan Udara Filipina, dalam konferensi pers yang sama.

“Latihan ini merupakan langkah penting dalam meningkatkan interoperabilitas kami, meningkatkan kesadaran domain udara dan pekerjaan tempur yang gesit, serta mendukung tujuan udara bilateral bersama kami,” ungkap Castillo.

Beberapa pakar keamanan sebelumnya mengatakan bahwa Presiden Trump mungkin kurang memperhatikan Asia tenggara, khususnya Filipina, yang telah berupaya untuk mendapat dukungan internasional terhadap agresi Tiongkok di LTS.

Reaksi Beijing

Para pejabat Filipina mengatakan bahwa latihan itu bukan merupakan tanggapan langsung terhadap kegiatan militer dan Penjaga Pantai Tiongkok baru-baru ini di LTS, tempat terjadinya ketegangan yang tinggi akhir-akhir ini antara Manila dan Beijing.

Sebagai tanggapan, Beijing mengatakan bahwa latihan bersama tersebut merupakan ancaman bagi perdamaian dan stabilitas di wilayah perairan tersebut.

“Filipina telah berkolusi dengan negara-negara di luar kawasan untuk mengatur apa yang disebut 'patroli bersama' untuk secara sengaja merusak perdamaian dan stabilitas di LTS,” kata juru bicara militer Tiongkok.

Beijing mengatakan bahwa pihaknya juga telah melakukan patroli rutin di wilayah udara di atas Scarborough Shoal pada Selasa. “Unit-unit angkatan udara Tiongkok akan tetap dalam keadaan siaga tinggi untuk secara tegas mempertahankan wilayah teritorial dan hak-hak serta kepentingan maritim Tiongkok,” imbuh juru bicara itu.

Menyikapi hal itu Castillo mengatakan bahwa Angkatan Udara Filipina siap menghadapi tantangan radio dari Tiongkok selama pelaksanaan latihan bersama itu, meskipun latihan itu tetap berlangsung terlepas dari tindakan aktor asing lainnya.

Di bawah Perjanjian Pertahanan Bersama tahun 1951, Filipina dan AS terikat untuk saling membantu satu sama lain pada saat terjadi serangan dari luar.

Tiongkok saat ini mengklaim hampir seluruh LTS, tetapi klaimnya tumpang tindih dengan klaim Filipina, Brunei, Malaysia, Vietnam, dan Taiwan. Selama beberapa bulan terakhir, Manila dan Beijing telah berhadapan dalam serangkaian konfrontasi di laut. RFA/BenarNews/I-1

Redaktur: Ilham Sudrajat

Penulis: Ilham Sudrajat

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.