Belajar dari Aksi Lokal Kaum Perempuan untuk Perjuangan Lingkungan Global
Aksi perempuan Chipko di India memeluk pohon untuk melindungi hutan.
Perempuan dalam isu lingkungan kerap terpinggirkan dari kepemilikan dan pengelolaan sumber daya. Akibatnya, ketika cuaca ekstrem, kebakaran hutan, dan banjir, beban yang ditanggung lebih berat.
Andi Misbahul Pratiwi, University of Leeds
Perubahan iklim membawa dampak berbeda bagi laki-laki dan perempuan, terutama di negara-negara belahan bumi Selatan.
Perbedaan dampak ini salah satunya dipengaruhi oleh budaya patriarki. Perempuan dalam isu lingkungan kerap terpinggirkan dari kepemilikan dan pengelolaan sumber daya. Perempuan tidak dilibatkan dalam diskusi tentang pengetahuan lokal. Budaya patriarki juga membuat relasi gender yang timpang: perempuan hanya dianggap cakap mengurus rumah tangga.
Akibatnya, ketika perubahan iklim terjadi: cuaca ekstrem, kebakaran hutan, ataupun banjir, perempuan menanggung beban dan dampak lebih berat. Selain mengalami dampak langsung, perempuan juga rentan menghadapi kekerasan berbasis gender yang lebih intens.
Meski demikian, narasi bahwa perempuan hanyalah "korban" kerusakan lingkungan perlu kita bedah lagi. Di negara-negara Selatan, perempuan juga berdaya dan memiliki kekuatan untuk melestarikan lingkungan.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : -
Komentar
()Muat lainnya