Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
KTT Menlu Asean

Asia Tenggara Harus Tetap Bebas Nuklir

Foto : Dok Kementerian Luar Negeri RI

Pertemuan Asean | Para menlu dan Sekjen Asean berfoto bersama pada pertemuan ke-56 Menteri Luar Negeri Asean di Jakarta, Selasa (11/7). Salah satu rangkaian pertemuan Asean itu membahas soal Kawasan Bebas Senjata Nuklir Asia Tenggara (SEANWFZ).

A   A   A   Pengaturan Font

Saat memimpin pertemuan Komisi Southeast Asia Nuclear Weapon Free Zone (SEANWFZ), Menlu Retno LP Marsudi menyampaikan bahwa Asia tenggara harus tetap menjadi kawasan yang bebas dari senjata nuklir

?JAKARTA - Menteri Luar Negeri RI, Retno LP Marsudi menyampaikan bahwa Asia tenggara harus tetap menjadi kawasan yang bebas dari senjata nuklir. Pernyataan ini disampaikan Menlu Retno saat memimpin pertemuan Komisi Southeast Asia Nuclear Weapon Free Zone (SEANWFZ) pada Selasa (11/7) di Jakarta.

Dalam pertemuan tersebut, Menlu Retno menyampaikan risiko penggunaan senjata nuklir saat ini berada pada level tertinggi dibanding periode sejarah lain. "Asia tenggara masih belum menjadi kawasan yang benar-benar aman selama masih terdapat negara yang memiliki senjata nuklir," kata dia.

Menlu Retno juga menyayangkan negara yang masih memegang doktrin militer berbasis senjata nuklir di kawasan Asia tenggara. Dengan adanya senjata nuklir, satu miskalkulasi akan memicu terjadinya bencana global.

"Menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan adalah prioritas kita. Ini adalah fondasi untuk menjadikan kawasan Asia tenggara sebagai epicentrum of growth. Untuk itu, kita harus tetap menjaga kawasan Asia tenggara bebas dari senjata nuklir," ujar Menlu Retno.

Traktat SEANWFZ telah berkontribusi dalam upaya pelucutan senjata global dan rezim non-proliferasi. Namun, selama 25 tahun terakhir tidak ada negara pemilik senjata nuklir yang menandatangani Protokol Traktat SEANWFZ.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top