
Rabu, 19 Feb 2025, 23:55 WIB
AS dan Russia Sepakat Pulihkan Misi Diplomatik Langkah Awal dalam Perundingan Perang Ukraina
(Dari kiri) Utusan AS untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio dan Penasihat Keamanan Nasional AS, Mike Waltz berbicara setelah bertemu dengan pejabat Rusia, Selasa (18/2).
Foto: IstimewaRIYADH/WASHINGTON – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Marco Rubio pada Selasa (18/2), mengatakan, AS dan Rusia sepakat untuk memulihkan fungsi normal misi diplomatik masing-masing, setelah pembicaraan antara pejabat senior AS dan Rusia di Arab Saudi.
Dikutip dari The Straits Times, langkah tersebut tampaknya menandakan pelonggaran signifikan pembatasan terhadap misi diplomatik Rusia di AS yang diberlakukan oleh pemerintahan AS sebelumnya terkait invasi Moskow ke Ukraina dan tindakan Rusia lainnya.
Pembicaraan Riyadh ditujukan sebagai langkah untuk mengakhiri perang Rusia di Ukraina setelah Presiden Donald Trump, yang menjabat pada bulan Januari, memerintahkan pejabat tinggi untuk memulai negosiasi.
Rubio mengatakan, kedua belah pihak sepakat sebagai langkah pertama untuk menunjuk sejumlah tim pejabat guna “bekerja dengan sangat cepat untuk memulihkan fungsi misi masing-masing”.
Kedua negara telah mengusir diplomat dan membatasi pengangkatan staf baru di misi masing-masing dalam serangkaian tindakan balasan selama dekade terakhir, yang menyebabkan kedutaan mereka masing-masing kekurangan staf.
Rubio mengatakan bahwa tindakan tersebut telah “benar-benar mengurangi kemampuan kami untuk beroperasi di Moskow” dan bahwa Rusia akan mengatakan hal yang sama tentang misinya di Washington.
"Kita memerlukan misi diplomatik yang aktif dan dapat berfungsi secara normal agar dapat meneruskan jalur ini," kata Rubio kepada Associated Press.
Ia mengatakan, ia tidak akan berunding secara terbuka mengenai rincian bagaimana misi tersebut akan dipulihkan.
Departemen Luar Negeri tidak segera menanggapi permintaan rincian operasi terkini misi AS di Rusia.
Mitra Rubio dari Rusia, Sergei Lavrov, mengangkat fungsi misi Rusia di AS dengan Rubio dalam panggilan telepon pada tanggal 15 Februari menjelang pembicaraan di Riyadh, kata Kementerian Luar Negeri Rusia.
Bahkan sebelum invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina pada tahun 2022, pejabat AS mengeluh bahwa mereka hanya mampu mempertahankan “kehadiran sementara” di Rusia, setelah Rusia memberlakukan pembatasan personel di misi AS, yang memaksa Washington untuk menutup konsulatnya di Vladivostok dan Yekaterinburg.
Berita Trending
- 1 Cegah Tawuran dan Perang Sarung, Satpol PP Surabaya Gencarkan Patroli di Bulan Ramadan
- 2 Gawat, Kredit Macet Pinjol Kian Mengkhawatirkan, Jumlahnya Sangat Fantastis
- 3 AWS Dorong Inovasi Melalui Pendidikan Berbasis STEAM
- 4 Gagal Eksplorasi, Kampus Urung Kelola Tambang
- 5 KLH dan Norwegia Bahas Perluasan Kerja Sama Bidang Lingkungan