Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Antisipasi Kemajuan Kecerdasan Buatan, Mensesneg Ajak Generasi Muda Peka Terhadap Kemajuan Zaman

Foto : Antara/Pexels

Ilustrasi artificial intelligence (AI).

A   A   A   Pengaturan Font

Semua pihak terkait harus membantu mengantisipasi kecerdasan buatan, Mensesneg ajak generasi muda peka terhadap kemajuan zaman.

Jakarta - Antisipasi kecerdasan buatan. Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengajak generasi muda untuk peka terhadap kemajuan zaman mengingat revolusi industri 4.0 saat ini telah mengubah kehidupan manusia.

"Revolusi industri 4.0 telah mengubah banyak sekali lanskap kehidupan kita. Belakangan ini,Artificial Intelligencememberikan kontribusi perubahan yang luar biasa," kata Praktino saat membuka diskusi "The Future of Work and the Skills Needed for Indonesia's Growth", Sabtu (4/3).

Mengutip keterangan pers yang diterima di Jakarta pada Minggu, Pratikno menambahkan bahwa kehadiran platform-platform AI tersebut membuat manusia harus melakukan banyak penyesuaian karena sangat mungkin mendisrupsi pekerjaan.

"Dunia dituntut untuk merancang sebuah tatanan baru,the post pandemic world, termasuk di antaranyapost pandemic government. Kita harus memperbaiki seluruh kerentanan kita di segala bidang," kata Pratikno yang juga merupakan guru besar ilmu politik di Universitas Gadjah Mada (UGM).

Bukan hanya di masalah kesehatan, namun arsitektur di sektor lain perlu dibangun, termasuk dunia akademik yang juga harus mendesain ulang metode pembelajarannya.

"Namun, semua tantangan pasti ada peluangnya, yang hanya bisa dinikmati oleh mereka yang prediktif, antisipatif, cepat, dan tepat dalam menyongsong disrupsi," kata dia.

Selain itu, Pratikno juga menyebut adanya tantangan perubahan iklim yang semakin nyata di mana bencana hidro meteorologi sudah terasa seperti hujan ekstrem, potensi kekeringan ekstrem makin terasa.

"Itulah tantangan-tantangan baru yang menuntut kita terus adaptif di segala bidang, tapi di setiap tantangan juga ada peluang. Peluang hanya bisa dinikmati oleh mereka yang antisipatif dan prediktif, cepat dan tepat menyongsong segala disrupsi," ujar dia.

Untuk mengantisipasi tantangan disrupsi, kata Pratikno, maka diperlukansoftskillsyang mumpuni. Menurut dia,sotfskillstidak bisa digantikan oleh kecerdasan buatan (AI).

"Selain memperkuat substansi, sebaiknya perkuatsoftskillsyang sering saya sebutessential skillskarena kehadiran AI dalam proses kerja telah mengubahworkflow, makasoftskillsakan mengubah kolaborasi, komunikasi,problem solving, dan lain-lain.Softskillstidak bisa digantiplatformAI," kata Pratikno.

Keterbukaan pola pikir untuk lebih fleksibel denganhybrid knowledgejuga sangat diperlukan. Menguasai hanya satuskillsaja, menurut Pratikno, tidaklah cukup. Dia pun menekankan pentingnya memiliki pikiran yang terbuka, selalu beradaptasi denganskill-setbaru, dan siap untuk "learn, unlear dan re-learn".


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top