Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Anak-anak Pahlawan Daur Ulang Perlu Dukungan untuk Lanjutkan Pendidikan

Foto : istimewa

Penandatanganan MoU dukungan dana operasional dan pembangunan infrastruktur serta pelatihan dasar kepada sekolah-sekolah non-formal untuk anak-anak komunitas pemulung.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pemulung sebagai pahlawan daur ulang perlu didukung dalam memberi pendidikan kepada anak-anak mereka. Karena berbagai alasan anak-anak mereka umumnya tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya.

Guna mendukung kelanjutan pendidikan anak-anak pemulung, Yayasan Mahija Parahita Nusantara melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman Bersama (Memorandum of Understanding/MOU) terkait dukungan dana operasional dan pembangunan infrastruktur serta pelatihan dasar. Dukungan ini diberikan kepada lima sekolah non-formal yang tersebar di daerah sekitar DKI Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodetabek).

"Membangun Harapan Indonesia merupakan program dukungan pendidikan bagi anak-anak komunitas pahlawan daur ulang agar mereka mampu mandiri secara berkelanjutan serta memiliki akses pendidikan yang sangat dibutuhkan untuk masa depan generasi muda," kata Wakil Ketua Yayasan Mahija Parahita Nusantara, Suharji Gasali, melalui siaran pers, Kamis (21/12).

Program tersebut memiliki tujuan untuk mengembangkan, mendukung dan menyediakan infrastruktur kepada komunitas pengumpul botol PET pasca konsumsi. Hal ini untuk memastikan tingkat kelulusan sekolah yang lebih tinggi juga membangun nilai dan karakter bagi generasi yang tangguh di masa depan.

Tahun ini, Mahija Parahita Nusantara telah menandatangani Kesepahaman Bersama dengan lima sekolah yaitu Air Care, Sekolah Belajar Oki, Sekolah Luminare-Domus, Sekolah Angkol, dan Swara Peduli. Dengan demikian, terdapat tujuh sekolah non-formal yang telah diadopsi oleh Mahija Parahita Nusantara melalui program Membangun Harapan Indonesia.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top