Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Akhiri Konflik, PBB Serukan Upaya Perdamaian di Sudan untuk Cegah Krisis Pengungsi

Foto : Antara/Xinhua

Pihak-pihak yang bertikai telah menyepakati gencatan senjata selama tiga hari mulai Senin (24/4) tengah malam waktu setempat, saat banyak negara bergegas mengevakuasi para diplomat dan warga mereka dari Sudan.

A   A   A   Pengaturan Font

Semoga konflik kekerasan segera berakhir, PBB serukan upaya perdamaian di Sudan untuk cegah krisis pengungsi.

Athena - Akhiri konflik. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyerukan upaya perdamaian segera di Sudan untuk menghindari krisis pengungsi.

"Konflik brutal di Sudan sekarang memaksa puluhan ribu orang meninggalkan rumah mereka untuk mencari keselamatan baik di dalam negeri maupun melintasi perbatasan negara itu," kata Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi Filippo Grandi dalam sebuah pernyataan, Rabu (26/4).

Dia mengatakan pertempuran militer saat ini menyebabkan lonjakan jumlah pengungsi di dalam negeri, di samping besarnya kebutuhan kemanusiaan yang dibutuhkan Sudan.

Lebih lanjut, Grandi menjelaskan bahwa sejumlah besar pengungsi Sudan mulai menyelamatkan diri ke negara tetangga, seperti Mesir dan Chad.

Dia mengimbau semua negara tetangga Sudan untuk tetap membuka perbatasan mereka bagi orang-orang yang mencari keselamatan dan perlindungan.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Sudan, sedikitnya 460 korban tewas dan lebih dari 4.000 orang terluka dalam bentrokan antara tentara Sudan dan kelompok paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF) sejak 15 April lalu.

Konflik mematikan itu dipicu ketidaksepakatan yang telah terjadi dalam beberapa bulan terakhir antara tentara dan paramiliter mengenai reformasi keamanan militer di Sudan.

Reformasi mengharapkan partisipasi penuh RSF dalam militer- yang merupakan salah satu isu utama dalam negosiasi dengan pihak internasional dan regional untuk transisi ke pemerintahan sipil dan demokratis Sudan.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top