Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

8 Aspek Penting Memastikan Keberlanjutan Industri Nikel dari Hulu ke Hilir

Foto : ANTARA/Jojon

Foto udara areal pasca tambang nikel yang sebagian telah di reklamasi di Kecamatan Motui, Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, Kamis (8/2/2024).

A   A   A   Pengaturan Font

Bagi Indonesia-negara produsen dan pemilik cadangan nikel terbesar di dunia berdasarkan data Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS)-hilirisasi tampak menjadi keniscayaan. Namun, proses ekstraksi dan pemberian nilai tambah yang berkelanjutan masih menjadi pertanyaan.

Untuk menjawab hal ini, The Conversation Indonesia mewawancarai Putra Adhiguna, Managing Director Energy Shift Institute; Putra Hanif Agson Gani, kandidat doktor Minerals and Energy Resources Engineering dari UNSW Sydney; dan Krisna Gupta, senior fellow dari Center of Indonesian Policy Studies (CIPS) untuk membedah aspek-aspek apa saja yang penting untuk menjamin industri nikel yang berkelanjutan dari hulu ke hilir.

1. Meluruskan narasi industri nikel

Putra mengatakan bahwa persoalan keberlanjutan industri nikel di Indonesia cukup rumit mengingat isu ekonomi, sosial, dan lingkungan yang berkelindan. Masalah menjadi kian kusut karena potensi konflik kepentingan akibat pejabat dan aparat tingkat nasional maupun daerah terlibat dalam pengelolaan nikel. Kepentingan kekuasaan berisiko membuat diskursus tentang nikel mudah digiring ke isu tertentu yang cenderung sempit.

Sebagai contoh, narasi hilirisasi nikel yang selama ini digaungkan Jokowi acap dikaitkan dengan ambisi Indonesia sebagai produsen baterai EV dunia. Padahal, sebanyak 70% nikel Indonesia digunakan untuk pembuatan baja antikarat (stainless steel), diikuti oleh penggunaan lainnya seperti logam campuran (8%), pelapisan logam (8%), pengecoran (8%), baterai (5%), dan lainnya (1%). Baja antikarat merupakan bahan utama berbagai jenis barang rumah tangga seperti sendok, garpu, hingga gedung pencakar langit dan kincir angin.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top