Iklan — Scroll ke bawah untuk melanjutkan

AS Jatuhkan Sanksi Baru ke Iran, Targetkan Perdagangan Minyak

KORAN-JAKARTA.COM | Jumat, 04 Jul 2025, 11:47 WIB
iklan kopi jjroyal sidebar

WASHINGTON - Pemerintahan Trump, Kamis (3/7), memberlakukan sanksi baru yang menargetkan perdagangan minyak Iran sebagai bagian dari upaya melakukan tekanan maksimum, menurut Departemen Keuangan AS.

Menteri Keuangan AS Scott Bessent menulis di X bahwa sanksi tersebut menargetkan jaringan yang diduga mengangkut dan membeli minyak Iran senilai miliaran dolar, beberapa di antaranya menguntungkan Korps Garda Revolusi Islam-Pasukan Quds (IRGC-QF), serta mereka yang terkait dengan lembaga keuangan yang dikendalikan Hizbullah.

AS Jatuhkan Sanksi Baru ke Iran, Targetkan Perdagangan Minyak Doc: Boe Report

Ket. AS menjatuhkan sanksi terhadap jaringan bisnis yang menyelundupkan minyak Iran yang disamarkan sebagai minyak IraK

"Sementara (Iran) memiliki setiap kesempatan untuk memilih perdamaian, para pemimpinnya telah memilih ekstremisme," kata Bessent dalam pernyataan terpisah.

"Kementerian Keuangan akan terus menargetkan sumber pendapatan Teheran dan mengintensifkan tekanan ekonomi," katanya lagi.

Di antara mereka yang dijatuhi sanksi adalah pengusaha Irak-Inggris Salim Ahmed Said, yang diduga menjalankan jaringan penyelundupan yang mencampur minyak Iran dengan minyak mentah Irak untuk menghindari sanksi.

Selain itu, Departemen Luar Negeri AS menjatuhkan sanksi kepada tujuh pejabat senior dan satu entitas yang terkait dengan Al-Qard al-Hassan (AQAH), sebuah lembaga keuangan yang dikendalikan Hizbullah.

"Para pejabat ini melalui peran manajemen mereka, telah memfasilitasi penghindaran sanksi oleh Hizbullah, yang memungkinkan AQAH melakukan transaksi jutaan dolar melalui rekening 'bayangan'," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Tammy Bruce dalam sebuah pernyataan.

Program "Rewards for Justice" dari lembaga tersebut mengumumkan hadiah hingga 10 juta dolar AS (sekitar Rp162 miliar) untuk informasi yang mengarah pada gangguan jaringan keuangan Hizbullah.

Sanksi tersebut muncul setelah konflik 12 hari antara Israel dan Iran yang meletus pada 13 Juni ketika Israel melancarkan serangan udara terhadap situs militer dan nuklir Iran.

Teheran menanggapi dengan serangan rudal dan pesawat nirawak, sementara AS mengebom tiga situs nuklir Iran.

Konflik tersebut berakhir di bawah gencatan senjata yang disponsori AS yang mulai berlaku pada 24 Juni.

Like, Comment, or Share:

Tren Saat Ini
Realtime
Ads
Berita Terkait

Berbagai Tanaman dipamerkan dalam Festival Urban Farming 2025

Jumat, 11-Jul-2025 | Wahyu AP

Megapolitan Berbagai Tanaman dipamerkan...

Kebutuhan anggaran untuk program penguatan koperasi

Jumat, 11-Jul-2025 | Wahyu AP

Nasional Kebutuhan anggaran untuk pr...

Vanenburg Tak Mau Dibebani Target Juara

Jumat, 11-Jul-2025 | Opik

Olahraga Vanenburg Tak Mau Dibebani ...

Djokovic Siap Hadapi Sinner di Semifinal Wimbledon

Jumat, 11-Jul-2025 | Opik

Olahraga Djokovic Siap Hadapi Sinner...

Penglipuran Village Festival 2025

Jumat, 11-Jul-2025 | Wahyu AP

Daerah Penglipuran Village Festiva...

Menantang Jeram di Dataran Tinggi Gayo

Jumat, 11-Jul-2025 | Opik

Rona Menantang Jeram di Dataran ...

Kerajinan miniatur gitar ekspor di Klaten

Jumat, 11-Jul-2025 | Wahyu AP

Ekonomi Kerajinan miniatur gitar ek...

Pogacar Rebut Jersey Kuning

Jumat, 11-Jul-2025 | Opik

Olahraga Pogacar Rebut Jersey Kuning

Rakor pencegahan korupsi KPK bersama Pemerintah Daerah

Jumat, 11-Jul-2025 | Wahyu AP

Megapolitan Rakor pencegahan korupsi KP...
Video Pilihan
RI Tawarkan Relaksasi TKDN Produk Teknologi Informasi Asal AS