KKN UGM di Kapuas: 57 Mahasiswa Siap Berkontribusi untuk Daerah
KORAN-JAKARTA.COM | Rabu, 25 Jun 2025, 18:55 WIBPemerintah Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, menerima kedatangan 57 mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta yang akan melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di daerah setempat.
“Kami atas nama pemerintah daerah mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada UGM yang mempercayakan mahasiswanya untuk melaksanakan KKN di Kabupaten Kapuas,” kata Staf Ahli Bupati Kapuas Budi Kurniawan di Kuala Kapuas, Rabu.

Ket. Staf Ahli Bupati Kapuas Budi Kurniawan menerima rompi baju KKN dari mahasiswa UGM Yogyakarta di Kuala Kapuas,
Menurut dia, dengan adanya kegiatan tersebut diharapkan bisa mendorong partisipasi, kemandirian masyarakat, khususnya di lokasi KKN pada khususnya dan di Kabupaten Kapuas pada umumnya untuk mencapai visi "Kapuas Bersinar".
Kegiatannya ini, kata dia, juga sejalan dengan tujuan visi Kapuas yang Berdaya Saing, Sejahtera, Aman, Indah, dan Religius.
"Harapan kami ke depan kegiatan KKN tidak hanya bersifat seremonial secara akademik saja, tetapi bisa memberikan legacy kepada masyarakat dan pemerintah daerah,” katanya.
Anda mungkin tertarik:
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) UGM Prof Tri Setia Mastuti Widi menjelaskan bahwa kegiatan ini menjadi tahun keempat penetapan KKN UGM di Kabupaten Kapuas. Saat ini KKN dilaksanakan di dua kecamatan, yakni Kecamatan Kapuas Murung dan Dadahup, dengan tiga desa per kecamatan.
“Adapun tema yang diusung KKN UGM di Kapuas berfokus pada sektor pertanian untuk menunjang ketahanan pangan serta mendukung semua potensi pembangunan di Kabupaten Kapuas,” katanya.
Menurut dia, tema yang diambil di Kecamatan Kapuas Murung adalah Kapuas Bumantara dan Kecamatan Dadahup adalah Menyusur Kapuas.
UGM menerjunkan 57 mahasiswa yang rata-rata sudah menempuh semester VI. Oleh karena itu, mahasiswa kemungkinan sudah siap diterjunkan ke lapangan untuk secara nyata melakukan pekerjaan di masyarakat, mengenal budaya, dan membangun karakter.
“Pelaksanaan secara resmi selama 50 hari, sehingga mereka (mahasiswa) ditarik pada bulan Agustus. Untuk peserta di Kecamatan Kapuas Murung sebanyak 30 mahasiswa, terdiri atas 22 mahasiswa putri dan delapan putra. Sedangkan di Kecamatan Dadadu sebanyak 27 mahasiswa, terdiri dari 21 mahasiswa putri dan enam putra dari berbagai bidang ilmu,” kata dia.
Tri Setia Mastuti Widi berharap mahasiswa dapat memberikan karya yang berkesinambungan, tidak terputus di tengah jalan, dan dapat terus diadopsi oleh masyarakat.
Tren Saat Ini
Realtime






