Trump Tawarkan Pengurangan Tarif Jika Tiongkok Setuju Jual TikTok
- Donald Trump
- TikTok
WASHINGTON - Presiden AS Donald Trump mengatakan, ia mungkin menawarkan pengurangan tarif kepada Tiongkok untuk mendapatkan persetujuan Beijing atas penjualan platform media sosial populer TikTok.

Ket. Akun resmi Presiden AS Donald Trump di TikTok.
Doc: BBC/Getty
"Mungkin saya memberi mereka sedikit pengurangan tarif atau semacamnya agar hal itu bisa terlaksana," ujarnya kepada wartawan di Gedung Putih, Rabu (26/3.
Trump awal bulan ini mengatakan AS sedang berunding dengan empat grup yang berminat mengakuisisi TikTok, karena aplikasi tersebut menghadapi masa depan yang tidak menentu di AS.
Undang-undang AS telah memerintahkan TikTok untuk melepaskan investasi dari pemiliknya di Tiongkok, ByteDance, atau dilarang di Amerika Serikat. Undang-undang ini diberlakukan karena khawatir Beijing dapat mengeksploitasi platform berbagi video itu untuk memata-matai warga Amerika atau secara diam-diam mempengaruhi opini publik AS.
Undang-undang tersebut mulai berlaku pada tanggal 19 Januari, sehari sebelum pelantikan Trump, tetapi ia dengan cepat mengumumkan menunda pemberlakuan undang-undang tersebut.
Penundaan itu ditetapkan berakhir pada tanggal 5 April.
"Kita akan membuat semacam kesepakatan," kata Trump. Jika kesepakatan itu tidak dilakukan tepat waktu, ia akan memperpanjang batas waktu.
Anda mungkin tertarik:
"Tiongkok harus memainkan peran dalam hal itu, mungkin dalam bentuk persetujuan dan saya pikir mereka akan melakukannya."
Selama masa jabatan pertamanya di Gedung Putih, Trump juga berupaya melarang TikTok di Amerika Serikat dengan alasan masalah keamanan nasional.
Pada bulan Januari, TikTok ditutup sementara di AS dan menghilang dari toko aplikasi saat batas waktu penerapan undang-undang itu semakin dekat, yang membuat jutaan pengguna kecewa.
Trump kemudian menangguhkan penerapannya selama 2,5 bulan setelah memulai masa jabatan keduanya pada tanggal 20 Januari, untuk mencari solusi dengan Beijing.
TikTok kemudian memulihkan layanan di AS dan kembali ke toko aplikasi Apple dan Google pada bulan Februari.
Perusahaan rintisan kecerdasan buatan (AI) Perplexity baru-baru ini menyatakan berminat membeli TikTok.
Perplexity dalam postingan blognya memaparkan visi untuk mengintegrasikan kemampuan pencarian internet bertenaga AI dengan aplikasi berbagi cuplikan video populer.
"Menggabungkan mesin jawaban Perplexity dengan pustaka video TikTok yang luas akan memungkinkan kami membangun pengalaman pencarian terbaik di dunia," alasan perusahaan yang berpusat di San Francisco itu.
Meski TikTok tampaknya tidak terlalu termotivasi menjual aplikasinya, para pembeli potensial menyertakan inisiatif yang disebut "The People's Bid for TikTok" yang diluncurkan oleh inisiatif Project Liberty milik taipan real estat dan olahraga Frank McCourt.
Perusahaan lain yang ikut bersaing adalah Microsoft, Oracle, dan kelompok yang meliputi tokoh Internet MrBeast, yang nama aslinya adalah Jimmy Donaldson.
"Akuisisi apa pun oleh konsorsium investor pada dasarnya dapat membuat ByteDance tetap memegang kendali atas algoritma, sementara akuisisi apa pun oleh pesaing kemungkinan akan menciptakan monopoli dalam ruang video dan informasi berdurasi pendek," demikian pernyataan Perplexity dalam postingan tersebut.
"Seluruh masyarakat memperoleh manfaat ketika umpan konten terbebas dari manipulasi pemerintah asing dan monopoli globalis."