Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

2 Tahun Invasi Russia ke Ukraina, Adakah Peluang Perdamaian Tahun Ini?

Foto : The Conversation/Shutterstock/Tomas Ragina

Ilustrasi - Siluet tentara dengan latar belakang bendera Russia dan Ukraina.

A   A   A   Pengaturan Font

Perlunya keberanian bersuara dari negara ketiga

Di tengah situasi mutually-hurting stalemate (situasi berimbang yang saling merugikan satu sama lain, karena tidak ada yang bisa maju maupun mundur) beberapa waktu lalu, sebetulnya ada peluang pihak ketiga untuk mulai menyuarakan perlunya diskusi awal potensi perdamaian. Namun, kemenangan Rusia di Avdiivka mengurangi potensi ini, karena pasukan Rusia akan semakin bersemangat. Tanpa dukungan maksimal dari negara-negara Barat, Ukraina akan semakin kesulitan mengimbangi serangan Rusia.

Jika masyarakat global membiarkan perang ini terus terjadi dan membiarkan Rusia menang serta mengambil alih wilayah yang mereka kuasai, hal ini akan berpotensi menciptakan preseden bagi negara lain: negara kuat (secara militer) bisa mencaplok wilayah tetangganya, dan bahkan dilegitimasi oleh banyak pihak.

Walaupun peluangnya kecil, Indonesia sebetulnya bisa mengambil peran. Apalagi, Duta Besar Ukraina untuk Indonesia telah mengapresiasi adanya proposal perdamaian dari Menteri Pertahanan Prabowo Subianto Juni lalu. Walaupun ada banyak masalah dari proposal tersebut, minimal usulan proposal menunjukkan adanya niat berkontribusi positif.

Pemerintahan baru, yang kemungkinan besar akan dipimpin oleh Prabowo mulai Oktober ini, perlu menekankan bahwa kedaulatan negara (termasuk Ukraina), tidak boleh diganggu gugat.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top