Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Mitigasi Bencana - Kementan Alokasikan Bantuan Pompa Air Sebanyak 62.378 Unit

Waspadai Dampak Kemarau Meluas ke Sentra Produksi Pangan

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Peringatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait meluasnya kekeringan harus direspons cepat. Sebab, bencana kekeringan yang makin meluas itu bisa mengancam produksi pertanian, terutama pangan.

Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, memastikan pemasangan pompa terus berjalan secara masif terutama di semua wilayah sentra yang mengalami kekeringan parah akibat El Nino. Program ini bahkan sudah berlangsung sejak awal 2024.

Hingga saat ini, total realisasi luas tanam atau perluasan areal tanam (PAT) per 7 Agustus 2024 telah mencapai 915.394 hektare. Kesuksesan program PAT sangat disokong oleh percepatan pompanisasi yang sudah menjangkau lebih dari 716.293 hektare.

Sementara untuk tahun ini, Kementerian Pertanian (Kementan) mengalokasikan bantuan pompa air sebanyak 62.378 unit dan irigasi perpompaan 9.904 unit. Mentan mengatakan dampak pompanisasi telah terasa dan positif bagi para petani di daerah.

Karena itu, pemasangan pompa air di wilayah sentra pertanian harus dipercepat. Mentan meminta hal ini menjadi perhatian khusus para gubernur, bupati, dan wali kota seluruh Indonesia.

"Mohon kiranya mitigasi risiko kemarau dengan pompanisasi dilakukan secara masif di seluruh Indonesia," tegas Mentan di Jakarta, Kamis (15/8).

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan kekeringan parah yang terjadi saat ini meluas ke berbagai daerah. Hal ini seperti yang terlihat pada data monitoring kondisi cuaca Hari Tanpa Hujan (HTH) yang terjadi selama pemantauan BMKG pada akhir Juli 2024.

"Monitoring HTH menunjukkan mayoritas wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur sudah mengalami HTH ekstrem panjang yaitu lebih dari 60 hari tidak mengalami hujan," ujar Plt Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati.

Menurut Dwikorita, HTH terpanjang sejauh ini terjadi di daerah Naoini, Tenau, Futubena, dan Mapoli wilayah NTT. Di sana, kekeringan bahkan mencapai 102 hingga 103 hari tanpa hujan.

"Karena itu, saya berharap untuk melakukan mitigasi potensi dampak kekeringan pada daerah sentra pangan dengan memastikan kecukupan air irigasi dan ketersediaan air pada jaringan irigasi," katanya.

Sementara itu, analisis curah hujan dan analisis sifat hujan untuk dua dasarian terakhir juga menunjukkan kekeringan meluas hingga sebagian besar Sumatera, Jawa, Bali, Nusa tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan, dan sebagian Sulawesi dengan rata-rata curah hujan kurang dari 20 mm/ dasarian.

"Selanjutnya diprediksi akan segera memasuki musim kemarau adalah sebagian besar Kalimantan, sebagian besar Sulawesi, dan Maluku," katanya.

Berdasarkan monitoring tersebut, kata dia, BMKG mengimbau agar para petani menyesuaikan pola tanam terutama pada tanaman pangan dan hortikultura agar ke depan mampu memenuhi ketahanan pangan nasional. Selain itu, Dwikorita meminta agar mewaspadai potensi kejadian kebakaran hutan.

"Segera melakukan penyesuaian terhadap pola tanam tanaman pangan dan hortikultura di wilayah-wilayah yang mengalami kekeringan," katanya.

Pastikan Terdistribusi

Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Moh Arief Cahyono, memastikan pompanisai terdistribusi ke semua daerah guna mempercepat akselerasi perluasan areal tanam (PAT).

Sebagaimana diketahui, Kementan terus menggencarkan program pompanisasi sebagai antisipasi darurat pangan akibat musim kering panjang yang terjadi di berbagai daerah sentra.

"Kami terus bekerja di lapangan dengan memaksimalkan pompa yang sudah terpasang agar kegiatan pertanian tidak terganggu kemarau yang di depan mata. Harapannya, petani tak cukup bertanam satu kali dalam setahun, namun bisa 2-3 kali panen dengan air yang cukup," jelasnya.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top