Lampaui Target, Ini Besaran Volume Produksi Garam RI pada 2024
Sejumlah pekerja sedang bekerja di tambak garam yang dikelolah oleh PT Timor Livestock Lestari di desa Nunkurus Kabupaten Kupang, NTT (20/8/2019).
Foto: ANTARA FOTO/Kornelis Kaha.Produksi garam pada 2024 diklaim lampaui target sehingga bisa tekan impor komoditas tersebut.
JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI mencatat realisasi produksi garam Indonesia telah mencapai 2,04 juta ton pada akhir 2024. Realisasi ini melampaui target awal 2024 yang dipatok sebesar 2 juta ton.
"Beberapa kali Pak Menteri (KKP) dan Menko Pangan sudah menyampaikan bahwa tahun 2025 sudah dipastikan tidak ada impor garam untuk konsumsi, kecuali ada beberapa garam-garam industri yang memang masih perlu diimpor karena kekurangan stok, baik dalam jumlah maupun kualitas," kata Direktur Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut Victor Gustaaf Manoppo dalam konferensi pers Capaian Akhir Tahun KKP 2024 Edisi IV, di Jakarta, Jumat (20/12).
Victor mengatakan, sesuai dengan visi Astacita Prabowo-Gibran, pihaknya bakal berupaya untuk mencapai swasembada garam pada 2027.
"Harapannya ini bisa minimal memenuhi kebutuhan garam industri 30-50 persen, sehingga target tidak akan ada lagi impor garam khusus untuk industri tahun 2027," ujarnya.
Victor memaparkan, kebutuhan garam di Indonesia untuk tahun depan mencapai 4,8 juta ton yang mencakup kebutuhan konsumsi maupun industri.
Meskipun demikian, Indonesia masih akan mengimpor garam untuk kebutuhan industri dikarenakan ada beberapa komponen tiga kategori yang belum dapat dipenuhi produksi dalam negeri.
Kategori pertama adalah kebutuhan untuk industri chlor alkali plant (CAP) yang mencapai 1,7 juta ton per tahun.
Kategori kedua adalah kebutuhan untuk aneka industri, seperti farmasi dan makanan, yang mencapai 500 ribu ton.
Kemudian kategori ketiga, yakni garam untuk kebutuhan stok cadangan yang saat ini mencapai sekitar 800 ribu ton.
Lebih lanjut, Victor juga menyampaikan bahwa untuk mencapai swasembada garam, KKP merancang beberapa strategi.
Stategi pertama, yaitu melalui penguatan regulasi. KKP menyebut bakal merevisi sejumlah peraturan, termasuk Peraturan Menteri Nomor 9 Tahun 2018 tentang Lahan Tambak Garam dan Peraturan Menteri Nomor 126 Tahun 2021 tentang Garam Rakyat.
Strategi kedua, KKP akan merevitalisasi lahan produksi garam atau tambak dengan fokus pada daerah-daerah potensial. Untuk model awal akan diterapkan pada 100 hektare lahan di tahun 2025, sementara pada tahun 2030 akan ditargetkan mencapai 900 hektare.
Strategi lain yang ditempuh, yaitu KKP bakal meluncurkan sejumlah proyek percontohan (pilot project) pada 2025, termasuk modelling sentra produksi garam di Nusa Tenggara Timur (NTT).
- Baca Juga: Pasokan BBM hingga Listrik Dipastikan Aman Hadapi Natal-Tahun Baru
- Baca Juga: Peresmian BBM Satu Harga
"Ke depan kita akan berupaya tahun 2027, perintahnya kita harus swasembada pangan khususnya garam dan kita akan melaksanakan beberapa pilot project untuk memproduksi garam yang akan kita fokuskan di tahun 2025 di NTT," ujarnya pula.
Berita Trending
- 1 Usut Tuntas, Kejari Maluku Tenggara Sita 37 Dokumen Dugaan Korupsi Dana Hibah
- 2 Keluarga Sido Muncul Kembangkan Lahan 51 Hektare di Semarang Timur
- 3 Kejati NTB Tangkap Mantan Pejabat Bank Syariah di Semarang
- 4 Pemerintah Diminta Optimalkan Koperasi untuk Layani Pembiayaan Usaha ke Masyarkat
- 5 Dampak Proyek LRT, Transjakarta Menutup Sementara Pelayanan di Dua Halte Ini