Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Usaha Portugis dan Spanyol Berebut "Pulau Rempah"

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Namun Perjanjian Tordesillas tampaknya tetap berlaku, Loaísa berlayar ke selatan di sepanjang garis pantai Afrika, lalu ke barat ke Brasil dan menyusuri benua sebelum menuju ke Kepulauan Rempah di sekitar ujung Amerika selatan atau Argentina atau Cile saat ini. Armadanya mengalami cuaca ekstrem di Selat Magellan, dan dua kapal hilang. Badai yang mengamuk berlanjut di Pasifik dan empat kapal lagi terpisah.

Hanya satu kapal jenis galleon, Santa Maria de la Victoria, mencapai Kepulauan Rempah pada September 1526. Ketika sampai, Loaísa telah meninggal. Orang-orang yang selamat dapat mendirikan benteng di Tidore tetapi harus meninggalkan kapal mereka yang sekarang tidak layak berlayar, membuat mereka tidak bisa kembali ke Spanyol.

Karena tidak ada berita dari kapal Trinidad, Charles mengirimkan ekspedisi Loaísa, ke Kepulauan Maluku pada 1526 dipimpin oleh Sebastian Cabot. Kapal ini bahkan tidak sampai lebih jauh dan malah mendarat di barat Amerika selatan keluar dari rute pencarian dan malah menjelajahi bagian dalam Rio de la Plata.

Charles kemudian memerintahkan Hernán Cortés di Spanyol Baru (Meksiko) untuk mengirimkan misi penyelamatan. Cortés mengirim armada tiga kapal, tetapi hanya satu dari mereka yang berhasil mencapai Tidore. Meskipun menemukan yang selamat, ia tidak dapat menemukan angin yang menguntungkan untuk kembali melintasi Pasifik dan ditangkap oleh Portugis.

Dengan hilangnya beberapa armada dan tidak ada pelaporan nasib mereka yang berlayar, penguasa Spanyol sampai pada kesimpulan bahwa Kepulauan Rempah tidak sepadan dengan usahanya. Pada 1529 negara ini memutuskan untuk membuat kesepakatan dengan Portugis.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top