Usaha Portugis dan Spanyol Berebut "Pulau Rempah"
Sementara itu Sultan Ternate mengizinkan Portugis membangun benteng pada 1522, 10 tahun sejak bangsa Eropa datang, dengan cara mendirikan koloni perdagangan. Tapi hubungan antara Ternate dan Portugis dengan cepat menjadi tegang.
Selama setengah abad berikutnya, serangkaian gubernur Portugis yang dikirim semakin rakus dan brutal.
Sebelumnya Sultan Ternate selalu mengabdi atas keinginan Portugis, tetapi pada pertengahan abad ke-16 mulai membangkang. Salah satu tokoh utamanya adalah Sultan Hairun yang memerintah dari 1535 hingga 1570.
Sebelumnya sultan ini sempat menjadi boneka Portugis. Namun kemudian ia menjadi gelisah oleh aksi brutal Portugis sampai akhirnya bersekutu dengan pemimpin Muslim Tidore.
Sultan Hairun berhasil dibunuh oleh Portugis pada 1570. Takhta kerajaan kemudian diteruskan oleh putranya, Babullah. Penerusnya ini terus memimpin pemberontakan yang didukung oleh Kesultanan Tidore dan umat Islam dari Aceh dan Turki.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya