
Tak Asal Serap, Pemda Diminta Turun Tangan, Bapanas Ingin Kualitas Gabah Bulog Terjaga
Suasana panen raya yang dilakukan kelompok tani di Desa Sumber, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Jumat (21/3/2025).
Foto: ANTARA/HariantoJAKARTA – Gabah berkualitas menghasilkan beras dengan tekstur, aroma, dan rasa yang baik. Selain itu, beras yang berkualitas lebih tahan lama dan tidak mudah rusak selama penyimpanan.
Gabah berkualitas memastikan stok cadangan beras nasional tetap layak konsumsi dalam jangka waktu lama. Dengan memastikan hanya gabah berkualitas yang diserap, Bulog bisa menjaga stabilitas pangan, meningkatkan kesejahteraan petani, dan menyediakan beras yang layak bagi masyarakat.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengajak pemerintah daerah turut memantau kualitas gabah agar dapat diserap dengan baik oleh Perum Bulog serta memastikan stok pangan yang stabil.
Arief mengatakan proyeksi peningkatan produksi beras di triwulan pertama 2025 telah disikapi pemerintah dengan menugaskan Perum Bulog melakukan penyerapan setara beras hingga 3 juta ton tanpa ada rafaksi.
"Bulog diminta serap sampai 3 juta ton itu untuk persiapan setahun ke depan. Untuk disimpan. Kalau kadar airnya tidak masuk, broken-nya banyak, akan sulit tahan lama disimpan. Jadi minta tolong ini jadi concern bersama," kata Arief seusai rapat koordinasi bersama Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, sebagaimana keterangan yang dikutip di Jakarta, Minggu (23/3).
Dia menyampaikan harga pembelian pemerintah (HPP) gabah petani telah ditetapkan sebesar Rp6.500 per kilogram (kg).
Bulog pun akan membeli gabah dengan harga tersebut sebagai upaya pemerintah mensejahterakan petani.
"Harga gabah Rp6.500 per kg, itu minta tolong yang dikirimkan ke Bulog bukan gabah yang kadar airnya sampai 40 persen. Jangan sampai gabah yang jelek masuk ke Bulog, tapi gabah yang bagus," ujarnya.
Selain memastikan kualitas gabah, Arief juga meminta pemda bisa mengawal harga gabah petani, sehingga tidak anjlok.
"Kalau ada harga petani yang jatuh juga tolong bisa ditindaklanjuti," tambahnya.
Dia menyebutkan total stok beras yang dikelola Bulog per 20 Maret 2025 telah mencapai 2,1 juta ton.
Sementara realisasi penyerapan dalam negeri setara beras telah berada di angka 448 ribu ton atau 14,94 persen dari target 3 juta ton.
Ia meminta kepada segenap Kepala Daerah seluruh Jateng agar dapat memperhatikan harga di tingkat petani.
Bapanas siap membantu menjembatani agar hasil panen petani Jateng dapat terserap secara optimal.
"Bapak dan Ibu bupati dan wali kota, khusus untuk harga yang di tingkat petani jatuh, kita bisa bantu komunikasi agar para pedagang beras bisa serap di daerah Bapak dan Ibu. Kami bisa mengundang pedagang-pedagang misalnya dari Pasar Induk Beras Cipinang untuk serap di Jateng," ujar Arief.
Arief juga mengimbau pemda untuk bisa menyiapkan cadangan pangan pemerintah daerah (CPPD), utamanya beras. Kemudian di APBD bisa dianggarkan pula untuk subsidi harga pangan.
"Jadi, itu bisa dipergunakan saat harga pangan sedang meninggi misalnya melalui operasi pasar murah," kata Arief.
Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin mengaku bahwa pihaknya siap menjaga kualitas gabah yang dihasilkan petani di daerahnya.
"Pemerintah sudah berupaya untuk menahan supaya harga (petani) tidak turun, harganya dari Rp6.500, tetapi juga harus kita jaga kualitasnya," kata Wagub.
Berita Trending
- 1 Jalur pendakian Gunung Tambora masih ditutup imbas cuaca ekstrem
- 2 Demi Keselamatan, Menhub Tekankan Pentingnya Kesehatan Pengemudi
- 3 Merch-Making Market Sebagai Music Merchandise Expo dengan Beragam Program Menarik
- 4 Manado Banjir, Lantamal VIII Kerahkan Tim Bantu Evakuasi Warga
- 5 Jabar Pasang 400 Titik PJU di Jalur Mudik Garut