Rencana Beli SBN Rp224 Triliun pada 2022, BI Diminta Lebih Selektif
JAKARTA - Pemerintah bersama dengan Bank Indonesia (BI) berencana akan melanjutkan program berbagi beban atau burden sharing untuk pembiayaan utang pada 2022 mendatang. Bank Sentral rencananya akan membeli Surat Berharga Negara (SBN) sebesar 224 triliun rupiah atau meningkat 4 persen dari skema burden sharing dalam APBN 2021 yang tercatat sebesar 215 triliun rupiah.
Dari hasil pembelian itu, pemerintah akan mengalokasikan untuk biaya penanganan kesehatan, perlindungan sosial, dan stimulus Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) seiring dengan dampak pandemi virus Covid-19.
Dari draf dalam rapat kerja antara kedua institusi dengan Komisi XI DPR, di Jakarta, Senin (23/8), menyebutkan surat keputusan bersama yang ketiga tengah disusun untuk menjalankan skema tersebut.
Pakar Ekonomi dari Universitas Surabaya (Ubaya), Bambang Budiarto, yang diminta pendapatnya mengatakan meskipun risiko pembiayaan utang dengan program burden sharing dinilai lebih kecil, namun bagaimanapun penambahan jumlah utang dengan beban yang telah ada sebelumnya tetap mengkhawatirkan.
"Dalam tataran konsep dasar, burden sharing dapat dipahami memang lebih tidak berisiko bagi debitur terhadap kreditur dibanding program-program alternatif utang yang lain, namun secara makro tambahan utang ini bisa dikatakan mendekati titik mencemaskan," kata Bambang.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya