Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Jumat, 07 Feb 2025, 02:20 WIB

Pyongyang Hapus Korsel dalam Peta Baru Korut

Pengunjuk rasa pro unifikasi Korsel memegang plakat yang menunjukkan peta Semenanjung Korea dalam sebuah demonstrasi beberapa waktu lalu. Pada Rabu (5/2), kantor berita RFA melaporkan bahwa pada peta baru Korut, wilayah Korsel telah dikosongkan.

Foto: AFP/Jung Yeon-je

SEOUL - Korea Utara (Korut) telah mengosongkan wilayah Korea Selatan (Korsel) dalam peta baru mereka yang telah direvisi, dan menamainya dengan istilah berbeda yang mencerminkan perubahan kebijakan Pyongyang yang memandang Korsel sebagai negara yang benar-benar terpisah dan bermusuhan.

Tahun lalu pemimpin Korut, Kim Jong-un, berjanji untuk mengamandemen konstitusi untuk menyatakan Korsel sebagai musuh utama dan tidak dapat diubah, meninggalkan gagasan yang sudah mapan bahwa Korsel adalah mitra dalam rekonsiliasi dan penyatuan kembali. Kim Jong-un pun menambahkan bahwa ia tidak lagi melihat warga Korsel sebagai orang dengan etnis yang serumpun.

Namun masih belum jelas apakah Korut telah secara resmi mengubah konstitusinya, karena tidak ada laporan atau pengumuman resmi yang dikeluarkan.

Semenanjung Korea terpecah setelah Perang Dunia II, namun baik Korut yang pro-komunis maupun Korsel yang pro-Amerika Serikat, hingga tahun lalu masih menyatakan bahwa mereka ingin bersatu kembali.

Namun sebuah peta Korut terbaru yang dilihat oleh Radio Free Asia (RFA) lewat posting di platform media sosial RedNote pada pada 28 Januari lalu oleh seorang pengguna Tiongkok yang mengaku mempelajari bahasa Korut, memperlihatkan bahwa peta tersebut menyebut Korsel sebagai Hanguk, istilah Korea untuk Republik Korea.

Sebelum Januari 2024 lalu, Korut selalu menyebut Korsel sebagai Namjoson, sebuah istilah yang menunjukkan bahwa Korsel hanyalah bagian selatan dari satu Korea.

“Peta baru ini juga mengosongkan wilayah Korsel, berbeda dengan peta edisi tahun 2012 dan 2018, yang menyertakan rincian pembagian administratif untuk Korsel. Namun semua rincian ini telah dihilangkan dari edisi peta terbaru,” lapor RFA pada Rabu (5/2).

Tingkatkan Profil

Edisi sebelumnya dari peta ini menyertakan instruksi dari mantan pemimpin Korut, Kim Jong-il, tetapi ini telah diganti dengan instruksi dari putranya yang menjadi pemimpin saat ini yaitu Kim Jong-un.

Selain itu, peta tersebut juga bertuliskan “2024” bukan “Juche 113” seperti yang sebelumnya menurut sistem penanggalan yang didasarkan pada kelahiran pendiri Korut, Kim Il-sung, kakek dari pemimpin Korut saat ini.

Perubahan ini juga tampaknya merupakan cara lain yang dilakukan Kim Jong-un untuk meningkatkan profilnya dengan mengecilkan penghormatan kepada dua pendahulunya.

Sistem penanggalan juche sendiri dinamai sesuai dengan ideologi Korut yaitu kemandirian, sebuah filosofi yang digagas oleh Kim Il-sung. RFA/I-1

Redaktur: Ilham Sudrajat

Penulis: Ilham Sudrajat

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.