Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Jumat, 07 Jul 2023, 00:00 WIB

Proses Produksi Pestisida Memperburuk Darurat Iklim

Aktivis memegang spanduk bertuliskan “Pertanian bebas pestisida adalah mungkin” untuk mengurangi penggunaan pestisida pada 2023 dan 2050, di Jardin des Plantes, Paris, beberapa waktu lalu.

Foto: STEPHANE DE SAKUTIN / AFP

LONDON - Sebuah laporan dari organisasi non-pemerintah, pada Rabu (5/7), menyebutkan pestisida dalam produksi makanan sebagian besar berasal dari bahan bakar fosil dan memperburuk perubahan iklim.

"Pestisida memperburuk keadaan darurat iklim sepanjang siklus hidup mereka, mulai dari pembuatan hingga pembuangan," kata Pesticide Action Network UK.

"Kecuali kita mengubah pendekatan kita, dampak darurat iklim diperkirakan akan mengarah pada peningkatan penggunaan pestisida, yang akan menciptakan lingkaran setan antara ketergantungan bahan kimia dan kerusakan iklim yang memburuk," katanya mendesak pemerintah Inggris mengambil tindakan.

Dikutip dari Agency France Presse (AFP), menurut temuan tersebut, sistem pangan global menyumbang lebih dari sepertiga dari semua emisi gas rumah kaca, termasuk dari pertanian.

Kelompok tersebut juga mengatakan perusahaan besar, termasuk ExxonMobil, Shell, dan Chevron Phillips Chemical, memproduksi pestisida atau bahan kimianya.

"Meskipun demikian, pengurangan pestisida sebagai solusi untuk krisis iklim sebagian besar telah diabaikan," kata LSM tersebut dalam laporan yang diterbitkan dengan Kolaborasi Pestisida, sebuah kelompok sesama juru kampanye.

"Industri agro-kimia menggunakan pestisida sebagai strategi mitigasi iklim," kata laporan itu.

"Tetapi, strategi semacam itu mengabadikan mitos bahwa penggunaan bahan kimia berbahaya secara terus-menerus adalah satu-satunya cara untuk menjamin keamanan pangan global sambil melindungi habitat yang berharga," katanya.

Penerbangan Jarak Jauh

LSM itu juga mengatakan herbisida glifosat yang kontroversial semakin banyak digunakan, membandingkan dampak keseluruhannya dengan jejak karbon dari puluhan ribu penerbangan jarak jauh dari London ke Sydney.

Inggris telah lama berjanji untuk mencapai emisi karbon nol bersih pada 2050 untuk membantu mengatasi perubahan iklim.

"Pemerintah Inggris harus mengambil tindakan untuk mengubah pertanian guna menghindari dampak terburuk dari krisis iklim dan alam saat ini," kata LSM itu.

"Oleh karena itu, kebijakan yang menangani perubahan iklim harus mencakup fokus pada pengurangan pestisida sebagai strategi utama untuk mengatasi emisi gas rumah kaca dan meningkatkan ketahanan iklim dari sistem pangan dan pertanian," pungkasnya.

Sebelumnya, peneliti dari Pusat Riset Konservasi Tumbuhan, Kebun Raya, dan Kehutanan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Yati Nurlaeni, mengatakan pihaknya menemukan sumber pestisida nabati dari suku jambu-jambuan yang menjadi koleksi Kebun Raya Cibodas di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

"Myrtaceae atau suku jambu-jambuan merupakan tumbuh-tumbuhan yang anggotanya banyak dikenal dan dimanfaatkan manusia," kata Yati.

Ia menjelaskan suku jambu-jambuan tersebut terdiri atas tanaman buah-buahan, tanaman hias, tanaman obat, serta tanaman industri yang tersebar di daerah tropis dan subtropis. Temuan BRIN tersebut setelah melakukan kajian selama Januari hingga Agustus 2021 terhadap sumber pestisida nabati di Kebun Raya Cibodas.

Investigasi potensi pestisida dalam penelitian tersebut terbatas pada bakterisida, fungisida, herbisida, dan insektisida. Berdasarkan hasil penelitian, BRIN menyatakan kebun raya adalah sumber plasma nutfah yang baik untuk pengembangan pestisida nabati.

"Terdapat 73 spesies Myrtaceae (dari 18 genus, red.) berpotensi menjadi sumber pestisida nabati. Selain itu, 17 spesies dianggap memiliki potensi tinggi," kata Yati.

Dia berharap hasil penelitian itu bisa menjadi informasi dasar untuk penelitian lebih lanjut tentang formulasi, khasiat, dan pengelolaan konservasi untuk pemanfaatan berkelanjutan. Pengembangan pestisida nabati merupakan langkah untuk meningkatkan kualitas produk ekspor dan daya saing Indonesia di kancah internasional.

Redaktur: Marcellus Widiarto

Penulis: AFP, Selocahyo Basoeki Utomo S

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.